Relawan Banyak yang Tumbang, Peneliti Oxford Minta Tes Vaksin COVID-19 Dihentikan

Jum'at, 11 September 2020 - 14:09 WIB
loading...
Relawan Banyak yang Tumbang, Peneliti Oxford Minta Tes Vaksin COVID-19 Dihentikan
Salah satu vaksin corona yang sedang diuji oleh relawan di seluruh dunia. FOTO/ IST
A A A
LONDON - Peneliti Universitas Oxford mendesak dunia untuk menghentikan uji klinis vaksin COvid-19 pasalnya banyak laporan Relawan vaksin Covid-19 selain tetap terpapar corona, bahkan relawan juga gejala neurologis yang serius. BACA JUGA - Baru Disuntik Vaksin Buatan China, Pulang dari Semarang Relawan Ini Positif Corona

Seperti dilansir dari Dari Daily Jumat 11/9/2020, Wanita Inggris yang mengambil bagian dalam uji coba obat di Oxford mulai menunjukkan gejala masalah neurologis, yang membuat para peneliti menghentikan uji coba sebagai tindakan pencegahan.

Universitas Oxford mendorong pengembang AstraZeneca untuk memerintahkan "penghentian global" semua tes.(Baca juga: Huawei Mate 40 Pro Gunakan Lensa Depan Sony IMX 588 + IMX 516 )

Kepala eksekutif perusahaan, menjelaskan bahwa wanita tersebut memiliki tanda-tanda masalah neurologis yang belum terdiagnosis.

Dalam panggilan yang sama, laporan situs berita medis Statnews, Soriot mengungkapkan bahwa uji coba juga harus ditangguhkan pada Juli setelah salah satu subjek tes mulai mengalami masalah neurologis. Dalam kasus itu akhirnya didiagnosis sebagai Multiple Sclerosis yang ditentukan tidak terkait dengan vaksin.

Soriot mengatakan bahwa lebih banyak pekerjaan yang diperlukan sebelum vaksin AstraZeneca siap digunakan, dengan mengatakan "vaksin yang tidak diinginkan oleh siapa pun tidak terlalu berguna."

Sementara itu di Indonesia sendiri seorang relawan uji klinis vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, terpapar virus corona menyita perhatian banyak pihak.

Pasalnya Vaksin Sinovac diharapkan menjadi vaksin antara sambil menunggu produk bangsa yaitu vaksin Merah Putih yang dilakukan oleh Lembaga Eijkman bekerjasama dengan Biofarma walaupun bersifat jangka panjang.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1603 seconds (0.1#10.140)