Google Ubah Penelusuran untuk Lindungi Pengguna dari Hoax

Sabtu, 12 September 2020 - 23:01 WIB
loading...
Google Ubah Penelusuran untuk Lindungi Pengguna dari Hoax
Google mengumumkan perubahan terbaru yang akan hadir di Penelusuran dalam postingan blog pada blog resmi perusahaan, The Keyword. Semua perubahan tersebut tampaknya mencerminkan situasi saat ini, yakni berupaya melindungi pengguna dari kesalahan informasi
A A A
MOUNTAIN VIEW - Google terus-menerus membuat perubahan pada algoritme pencariannya untuk memberikan hasil yang lebih baik, tetapi sebagian besar tetap berada di "balik layar". Beberapa di antaranya harus dijelaskan untuk menghindari kebingungan di antara pengguna. (Baca juga: Samsung Galaxy Z Fold2 Sebuah Pengalaman Baru )

Kemarin, Google mengumumkan perubahan terbaru yang akan hadir di Penelusuran dalam unggahan blog pada blog resmi perusahaan, The Keyword. Semua perubahan tersebut tampaknya mencerminkan situasi saat ini, yakni berupaya melindungi pengguna dari kesalahan informasi.

Yang pertama di daftar Google adalah peningkatan dalam pendeteksian berita "panas" dan krisis. Jika kita dapat mengatakan satu hal tentang tahun 2020, maka itu banyak krisis yang terjadi saat ini.

Nah sekarang, jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang sesuatu yang sedang terjadi, Google harus lebih baik dalam mengenali maksud tersebut. Tentunya memberikan Anda informasi dari sumber tepercaya.

Upaya yang sama dilakukan pada Grafik Pengetahuan Google, yang mungkin lebih Anda ketahui sebagai panel di sebelah kanan yang menampilkan informasi ringkasan tentang subjek penelusuran. Untuk memastikan Anda mendapatkan informasi yang andal, Google meningkatkan kemitraannya dengan lembaga pemerintah, organisasi kesehatan, dan Wikipedia.

Selain itu, Google berupaya lebih keras dalam pemeriksaan fakta, dengan menyumbangkan USD6,5 juta untuk organisasi pemeriksa fakta dan nonprofit, serta menandai informasi pemeriksaan fakta dengan jelas di Penelusuran.

Mungkin perubahan terbesarnya ialah melibatkan fitur pelengkapan otomatis Google Search. Untuk prediksi penelusuran, Google mengatakan telah memperbaiki sistem agar tidak menampilkan prediksi jika Google mendeteksi bahwa kueri mungkin tidak mengarah ke konten yang dapat diandalkan.

Yang terpenting, hal itu termasuk penelusuran terkait politik. Google akan menghapus prediksi yang dapat ditafsirkan sebagai klaim untuk atau menentang kandidat atau partai politik mana pun. "Kami juga akan menghapus prediksi yang dapat ditafsirkan sebagai klaim tentang partisipasi dalam pemilu —seperti pernyataan tentang metode, persyaratan, atau status lokasi pemungutan suara— atau integritas atau legitimasi proses pemilu, seperti keamanan pemilu,” kata Google dalam posting resminya yang dikutip laman Phone Arena.

Google menyoroti ini hanya menyangkut apa yang akan Anda lihat atau lebih tepatnya tidak dilihat sebagai saran pelengkapan otomatis. Dengan demikian, tidak memengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan penelusuran apa pun yang diinginkan atau hasilnya.

Perubahan ini terjadi pada waktu yang sangat tepat karena Pilpres AS semakin dekat. Apakah itu akan memiliki efek yang diinginkan atau tidak, mungkin hanya Google yang akan tahu. (Baca juga: Deklarasi di Riau, KAMI Ajak Generasi Muda Berani Bersuara )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1637 seconds (0.1#10.140)