Ada Peluang Fintech Bantu Para Pekerja Independen Atasi COVID-19

Senin, 14 September 2020 - 22:39 WIB
loading...
Ada Peluang Fintech Bantu Para Pekerja Independen Atasi COVID-19
Flourish Ventures merilis laporan baru yang mengevaluasi bagaimana pekerja independen dalam ekonomi informal Indonesia. Foti/ist
A A A
JAKARTA - Pekerja independen (gig worker) merupakan kelompok yang paling terpukul akibat berlarut-larutnya pandemik virus Corona. Keinginan mereka untuk bangkit juga menjadi peluang bagi industri financial technology (fintech). (Baca juga: Biografi Imam Bukhari, Buta di Waktu Kecil Tapi Hafal 100.000 Hadits Shahih )

Flourish Ventures, perusahaan modal ventura global, hari ini, dalam laporan terbarunya yang mengevaluasi bagaimana pekerja independen dalam ekonomi informal Indonesia. Mereka adalah para pengemudi ojek online, penjual online, penyedia jasa rumah tangga, dan kurir pengiriman, mengatasi pandemik. Sebagian besar dari mereka telah terkena dampak yang besar, 86% responden menyatakan penghasilan mereka berkurang.

Laporan Indonesia Spotlight August 2020, yang mencakup respons survei dari 586 pekerja independen adalah edisi ketiga dari seri laporan Flourish bernama The Digital Hustle: Gig Worker Financial Lives Under Pressure.

Flourish adalah investor modal ventura global yang berfokus pada investasi fintech tahap awal, yang membantu orang mendapatkan peluang ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan finansial mereka.

Temuan-temuan pentingnya antara lain, jumlah pekerja independen Indonesia dengan penghasilan lebih dari Rp3 juta per bulan mengalami penurunan tajam. Dari 43% pada bulan Maret 2020 jadi hanya 5% pada Juni/Juli.

Selain itu, terdapat lonjakan besar dalam jumlah pekerja independen dengan penghasilan kurang dari Rp1 juta. Dari 8% pada Maret 2020 ke 55% pada bulan Juni/Juli.

Sebanyak 74% responden sangat khawatir tentang COVID-19. Pekerja independen atau lebih khawatir tentang dampaknya pada mata pencaharian mereka (52%) daripada kesehatannya (14%).

Pekerjaan yang memerlukan interaksi tatap muka lebih terkena dampaknya. Ada 71% penyedia layanan kesehatan di rumah, 65% pengemudi ojol, dan 55% pengemudi pengiriman telah kehilangan penghasilan. Penjual online dan pekerja rumah tangga lainnya, seperti asisten rumah tangga, tidak terlalu terkena dampaknya.

Laporan menunjukkan bahwa pria dan wanita sama terpengaruhnya oleh penurunan ekonomi akibat COVID-19 di Indonesia. Di negara-negara lain yang disurvei sebagai bagian dari seri The Digital Hustle, kaum wanita lebih terkena dampaknya.

Pekerja independen di kota-kota besar paling terkena dampaknya. Sebanyak 63% responden kehilangan penghasilan, dibandingkan 49% di kota-kota yang lebih kecil.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1546 seconds (0.1#10.140)