Teleskop Pemburu Alien Alami Musibah Misterius, Diserang UFO?

Selasa, 15 September 2020 - 14:56 WIB
loading...
Teleskop Pemburu Alien Alami Musibah Misterius, Diserang UFO?
Piringan pengumpul utama Arecibo Observatory, yang merupakan salah satu teleskop radio piringan terbesar di dunia, rusak parah ketika kabel putus pada 10 Agustus 2020). (Foto/University of Central Florida)
A A A
FLORIDA - Pada 10 Agustus 2020 lalu, Arecibo Observatory - teleskop besar di Puerto Rico yang terkenal untuk melacak asteroid dan hebat dalam pencarian kecerdasan luar angkasa (SETI) - hancur berkeping-keping setelah kabel logam di atas teleskop lepas di tengah malam. Kabel itu lalu menabrak piringan radar di bawahnya. (Baca juga: Konsul Haji Tegaskan Arab Saudi Belum Umumkan Pembukaan Umrah )

Satu bulan kemudian, petugas fasilitas masih belum tahu apa yang menyebabkan malfungsi di tengah malam yang misterius itu. Benarkah itu ulah alien?

Upaya pemulihannya sendiri masih sedang berlangsung, dan para pejabat berencana untuk meluncurkan "penyelidikan forensik" penuh ke dalam bencana tersebut segera setelah keamanan fasilitas dapat dijamin, menurut pernyataan dari University of Central Florida (UCF), yang membantu mengelola salah satu teleskop terbesar di dunia itu.

"Kami tahu prosesnya memakan waktu lama dan kami sangat ingin memulai perbaikan," kata Direktur Observatorium Arecibo Francisco Cordova dalam pernyataannya. Tetapi sebelum mereka dapat menghilangkan pecahan dan mulai bekerja, mereka perlu memastikan aman untuk menempatkan orang di teleskop.

Ketika Arecibo mulai beroperasi dari dasar lubang runtuhan alami pada 1963, tempat ini menjadi teleskop antena tunggal terbesar di dunia, dengan diameter 1.000 kaki (305 meter).

Tetapi jatuhnya kabel bulan lalu meninggalkan lubang sepanjang 100 kaki (30 m) di piringan radar. Dampaknya teleskop ditangguhkan operasionalnya, menurut UCF. Kabel juga menabrak beberapa kabel dan platform lain yang menopang piringan, menghujani puing-puing ke tanah dan membuat akses ke situs menjadi lebih berbahaya.

Sejak itu, UCF dan mitranya, termasuk NASA dan National Science Foundation, mulai menilai kerusakan dengan membangun model komputer teleskop yang terperinci.

Insinyur kemudian akan mempelajari model dengan hati-hati sebelum mengirim manusia ke situs yang sama. Tes awal penerima teleskop tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan elektronik yang mendasarinya. Namun tim tersebut belum menguji radar S-band kritis teleskop, yang mendeteksi sinyal gelombang mikro dari bintang, galaksi dan nebula yang jauh, pernyataan UCF menambahkan.

Ketika keamanan situs terjamin, tim perbaikan akan mengekstrak kabel yang rusak dan soketnya untuk memulai penyelidikan forensik mereka. Sementara itu, dua proyek yang tidak terhubung ke antena utama - program Deteksi dan Pengamatan Cahaya (LIDAR) Arecibo dan Fasilitas Optik Jarak Jauh (ROF) - terus beroperasi, kata UCF. Baca juga: Pesawat NirAwak Karya Anak Bangsa Ini Sudah Jalani Misi Militer dan Sipil )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1466 seconds (0.1#10.140)