Menunggu Realisasi Donald Trump Memblokir TikTok dan WeChat di Minggu Malam

Jum'at, 18 September 2020 - 20:45 WIB
loading...
Menunggu Realisasi Donald Trump Memblokir TikTok dan WeChat di Minggu Malam
Presiden AS, Donald Trump, akan melarang WeChat dan Tiktok di toko aplikasi yang ada di Amerika Serikat (AS) mulai lusa malam. Foto/Ist
A A A
WASHINGTON - Administrasi Donald Trump akan melarang WeChat dan aplikasi berbagi video TikTok di toko aplikasi yang ada di Amerika Serikat (AS) mulai Minggu malam (20/9/2020) waktu AS. (Baca juga: Alasan-alasan Masuk Akal realme 7i Disebut Smartphone “Value for Money” )

Hal ini sebagai langkah memblokir warga AS mengunduh platform milik China, karena ada kekhawatiran menimbulkan ancaman keamanan nasional Paman Sam.

Dilansir dari Reuters, Jumat (18/9/2020), pengguna TikTok AS akan melihat sedikit perubahan pada hari Minggu. Sedangkan pejabat Departemen Perdagangan AS mengatakan mereka tidak akan melarang transaksi teknis tambahan untuk TikTok hingga 12 November.

Ini memberi perusahaan waktu untuk melihat apakah pemilik ByteDance dapat mencapai kesepakatan atas nasib operasinya di AS. “TikTok akan tetap utuh hingga 12 November,” ujar Commerce Secretary Wilbur Ross kepada Fox Business Network.

Departemen Perdagangan AS tidak akan memaksa pengguna kedua aplikasi tersebut untuk menghapus aplikasi atau berhenti menggunakannya. Tetapi tidak akan ada pembaruan atau unduhan baru.

“Kami menargetkan level perusahaan teratas. Kami tidak akan mencari pengguna individu," kata salah satu pejabat.

Seiring waktu, kata para pejabat, kurangnya pembaruan akan menurunkan kegunaan aplikasi.

“Apa yang akan segera terjadi adalah pengguna akan mengalami kelambatan atau kurangnya fungsionalitas,” ungkap seorang pejabat senior tentang pengguna WeChat.

"Ini mungkin masih dapat digunakan tetapi tidak akan berfungsi seperti sebelumnya," sambungnya.

Larangan unduhan aplikasi berbagi video pendek yang sangat populer ini masih dapat dibatalkan oleh Presiden AS, Donald Trump, sebelum diberlakukan.

ByteDance diketahui telah melakukan pembicaraan dengan Oracle Corp dan perusahaan lainnya untuk membuat perusahaan baru, TikTok Global, yang bertujuan mengatasi kekhawatiran AS tentang keamanan data penggunanya.

TikTok sendiri memiliki sekitar 100 juta pengguna di Amerika Serikat dan sangat populer di kalangan anak muda Amerika. Sementara WeChat memiliki rata-rata 19 juta pengguna aktif harian di AS. (Baca juga: Raihlah Berkah dari Ibrah Ibunda Para Rasul )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4690 seconds (0.1#10.140)