Benarkah Proyek Palapa Ring Timur Terganjal Dukungan Operator?

Senin, 21 September 2020 - 17:09 WIB
loading...
Benarkah Proyek Palapa Ring Timur Terganjal Dukungan Operator?
Palapa Ring Timur merupakan proyek paling besar di antara dua proyek lainnya, dengan total panjang kabel serat optik darat 2.453 km dan kabel serat optik laut sejauh 4.426 km. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Palapa Ring atau tol langit telah sukses diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun lalu. Tol langit merupakan salah satu fokus mantan Wali Kota Solo di pemerintahannya saat ini. (Baca juga: Sony Minta Maaf Pre-order PS5 Kacau, Order Selanjutnya Dijanjikan Lancar )

Peristiwa tersebut merupakan momentum besar bagi Indonesia. Karena untuk pertama kalinya 514 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia telah terhubung dengan jaringan serat optik nasional dan tower microwave.

Pemerintah berharap dengan rampungnya proyek nasional yang dibangun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) tersbeut dapat meratakan akses telekomunikasi dan informasi di seluruh Indonesia. Perataan akses penting, khususnya di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), demi memutus ketimpangan digital.

Penggelaran Palapa Ring terbagi menjadi tiga paket tahap, yaitu Palapa Ring Barat yang meliputi wilayah Riau dan Kepulauan Riau, termasuk Natuna, yang rampung pada Maret 2018.

Kemudian Palapa Ring Tengah yang mencakup wilayah Kalimantan. Sulawesi, dan Maluku Utara, termasuk kepulauan Sangihe-Talaud, yang selesai digelar pada Desember 2018.

Terakhir Palapa Ring Timur yang menjangkau wilayah NTT, Maluku, Papua Barat, dan Papua, yang saat ini telah selesai juga konstruksinya. Bahkan sudah diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada 14 Oktober 2019.

Palapa Ring Timur merupakan proyek paling besar di antara dua proyek lainnya, dengan total panjang kabel serat optik darat (inland) 2.453 km dan kabel serat optik laut (submarine) membentang sejauh 4.426 km.

Selain itu, Palapa Ring Timur juga dilengkapi konstruksi 52 menara towermicrowavedan 49 unit HOP, agar dapat menjangkau 35 kabupaten/kota yang melalui 4 provinsi.

Pada tol langit paket timur ini, terdapat 9 proyek yang sedang berjalan, yaitu proyek 9 sampai proyek 17. Hingga September 2020, total utilisasi dari ke-9 proyek ini telah mencapai 14% untuk utilisasi Fiber Optic dan 45% untuk utilisasi microwave.

Rendahnya utilisasi yang dialami oleh Palapa Ring Timur saat ini memiliki beberapa kendala. Pertama, kurangnya peran penyedia layanan telekomunikasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1595 seconds (0.1#10.140)