China Tuntut Transparansi, TikTok Segera Gelar IPO

Selasa, 22 September 2020 - 06:35 WIB
loading...
China Tuntut Transparansi, TikTok Segera Gelar IPO
Foto/Istimewa
A A A
NEW YORK - Perusahaan induk TikTok , ByteDance, yang berbasis di China, mengumumkan bahwa perusahaan itu akan meluncurkan penawaran umum saham perdana (IPO) ke publik untuk memperkuat struktur tata kelola perusahaan dan transparansi.

Kepastian tersebut juga didukung Oracle dan Walmart sebagai investor baru TikTok untuk operasionalisasi di Amerika Serikat (AS). “TikTok Global akan menggelar IPO dalam kurun waktu 12 bulan,” kata Oracle dan Walmart dikutip reuters. (Baca: Inilah Nasib orang yang Bakhil)

ByteDance, perusahaan pemilik TikTok , terus berupaya agar valuasi perusahaan mencapai USD60 miliar (Rp890 triliun), ketika Oracle dan Walmart membeli saham perusahaan aplikasi tersebut. Oracle dan Walmart akan memiliki hak untuk membeli 12,5% dan 7,5% saham TikTok dengan nilai transaksi mencapai USD12 miliar (Rp178 triliun). Akusisi itu telah mendapatkan persetujuan Presiden Donald Trump.

Namun, melansir Bloomberg, valuasi saham TikTok belum disepakati semua pihak yang menilai struktur ekuitas dan langkah-langkah keamanan data. Nilai valuasi TikTok bisa saja berubah karena kondisinya masih fluktuatif. Beijing juga belum memberikan lampu hijau transaksi tersebut. Apalagi, China menginginkan ByteDance tetap mengontrol model algoritma dan teknologi utama TikTok.

ByteDance ditekan untuk mengikuti kesepakatan penjualan TikTok ketika Trump mengancam akan melarang aplikasi tersebut di Amerika Serikat (AS) dengan alasan keamanan nasional. Setelah tawaran Microsoft ditolak oleh TikTok, ByteDance justru menerima tawaran dari Oracle. Namun, ByteDance tetap bersikukuh tetap memegang saham mayoritas TikTok.

“Saya menyepakati kesepakatan dalam konsep tersebut,” ujar Trump kepada reporter saat meninggalkan Gedung Putih untuk berkampanye di Fayetteville, North Carolina, pada Sabtu (19/9) waktu setempat.

“Jika mereka telah mencapai kata sepakat, itu baik. Jika mereka tidak sepakat, itu juga baik,” paparnya. (Baca juga: Penting Buat Orangtua, Kenali Gejala Kanker Pada Anak)

Akan tetapi, pihak ByteDance maupun Oracle belum memberikan komentar terkait aksi korporasi tersebut.

Valuasi TikTok memang masih menjadi pertanyaan bagi Washington dan Beijing setelah meningkatnya perang retorika dalam negosiasi. Layanan TikTok untuk pasar AS memang diperkirakan memiliki nilai USD20 miliar hingga USD50 miliar atau lebih. Misalnya, Snap juga memiliki nilai mencapai USD35 miliar (Rp519 triliun).

Lembaga peneliti pasar CB Insights menyatakan, ByteDance memiliki nilai capital mencapai USD140 miliar (Rp2.076 triliun). Kesepakatan global TikTok tidak termasuk aplikasi Douyin yang juga sedang populer.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1696 seconds (0.1#10.140)