Sejarah Panjang Morris Garage hingga ke Indonesia

Sabtu, 26 September 2020 - 08:25 WIB
loading...
Sejarah Panjang Morris Garage  hingga ke Indonesia
Salah satu mobil legendaris Morris Garage. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Industri otomotif menemui awal masa kejayaannya di era 1920an. Dikembangkan oleh pelaku industri di Eropa dan kemudian merambah ke Amerika, persaingan berbagai merek pun mulai terasa lebih hidup.

MG atau yang lebih dikenal dengan Morris Garage merupakan salah satu merek asal Eropa, tepatnya dari Abingdon, Inggris yang turut menghidupkan dunia otomotif penuh kelas dan kualitas. Masa keemasan MG diperkaya dengan kiprahnya menjuarai beragam kompetisi bergengsi.

Rekor pertama dalam land speed record diraih di tahun 1931 oleh MG EX120 yang memiliki julukan ‘The Magic Midget’, kemudian dilanjut MG K3 Magnette di tahun 1933 yang memenangkan kompetisi balap Mille Miglia (1000 mil) di Italia, hingga EX181 yang dikendarai oleh Sang Legendaris, Sir Stirling Moss di Bonneville Salts flats di tahun 1957. Mengawali deretan kemenangan ini adalah keberhasilan the Old Number One yang memenangkan medali emas di Land’s End Trial pada tahun 1925, yang membuktikan keseriusan MG dan para pendirinya untuk menjadikan merek MG penuh kualitas dan kelas.


“Pencapaian MG selama hampir 100 tahun di industri otomotif dunia menjadikan MG sebagai merek yang sudah teruji kualitas dan ketangguhannya. Sepanjang sejarahnya, MG tidak hanya memproduksi mobil-mobil yang memiliki keunggulan dari sisi kecepatan, namun juga sosok-sosok bersejarah yang turut membangun nama MG hingga menebalkan tidak hanya prestasi, namun juga gengsi di dunia otomotif dunia.

Kehadiran kami di Indonesia bertujuan untuk memantapkan posisi MG melalui pengalaman berkendara menyenangkan dan mampu memuaskan ekspektasi konsumen di Tanah Air,” ujar Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Motor Indonesia.

Dalam kiprahnya menjelang usia seratus tahun, MG terus mencetak tidak hanya prestasi, namun juga nama-nama besar yang semakin menguatkan posisi MG dalam kompetisi dunia otomotif.

The Dancing Daughters

Le Mans yang merupakan ajang balapan ketahanan 24 jam paling bersejarah dan ternama di dunia turut dihadiri oleh 6 perempuan ikonik, yaitu Margaret Allen dan Coleen Eaton, Doreen Evans dan Barbara Skinner, serta Joan Richmond dan Joan Simpson yang mengendarai 3 mobil MG PA 1934 dan berhasil mengukir sejarah serta membuktikan bahwa wanita juga bisa berkompetisi di trek balap dengan menyelesaikan Le Mans.

Kejuaraan Balap Dunia

Grand Prix 1950, British Rally Championship Silverstone Tyres 1400 di tahun 2007, dan British Touring Car championship (BTCC) 2012 adalah beberapa ajang balap mobil yang juga pernah dimenangkan oleh MG dengan model MG TC yang dikendarai oleh Frank Dominianni, MG ZR yang dikendarai oleh Luke Pinder, dan MG6 yang dikendarai oleh Timothy Jason Plato di masing-masing kejuaraan tersebut.

Berawal dari Inggris, MG mulai mengembangkan pengaruhnya di Amerika selepas Perang Dunia Kedua di tahun 1945. MG T Type sports car diboyong oleh para pejuang Amerika dan sejak saat itu Amerika Serikat menjadi pasar yang penting untuk ekspor MG. Memasuki 2020, MG melebarkan sayapnya ke Indonesia sebagai pasar yang memiliki potensi besar di Asia Tenggara. Dengan ragam model yang ditawarkan untuk memenuhi ekspektasi masyarakat Indonesia, MG telah meluncurkan MG ZS di Maret 2020 dan yang terkini MG HS di Agustus 2020.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8996 seconds (0.1#10.140)