Dikeroyok Motor Bikinan Pribumi, Harley-Davidson Angkat Kaki dari India

Minggu, 27 September 2020 - 21:11 WIB
loading...
Dikeroyok Motor Bikinan Pribumi, Harley-Davidson Angkat Kaki dari India
Ilustrasi Harley-Davidson. FOTO/ IST
A A A
NEW DELHI - Harley-Davidson akhirnya harus angkat kaki dari India. Harley-Davidson dikabarkantak mampu berjuang di tengah gempuran sepeda lokal karena kurangnya perhitungan yang matang.

Seperti dilansir dari Motor1, India adalah pasar roda dua terbesar di dunia dan paling sensitif terhadap harga produk. Pendapatan per kapita negara menentukan skuter dan sepeda motor mana yang dibeli di negara terpadat kedua di dunia.(Baca Juga: Dinilai Ampuh Obati COVID-19, AS Hendak Produksi Massal Remdesivir )

Menurut laporan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS), Harley Davidson akan meninggalkan India dan menutup pabrik di Bawal serta memberhentikan sekitar 70 pekerja.(Baca Juga: Erick: Obat Covid-19 Buatan Lokal Sedang Diregistrasi di BPOM )

Pabrikan AS juga mengucapkan selamat tinggal pada operasi penjualan dan produksi yang menginformasikan Harley Davidson tentang kesulitannya dalam memenuhi kebutuhan saat ini.

Sepeda motor terlaris di India memiliki perpindahan hingga 125 sentimeter kubik dan itu pasti terlihat jelas bagi Harley Davidson satu dekade lalu ketika mendirikan toko di negara tersebut.

Keterjangkauan adalah kata kunci dalam pemasaran sepeda motor di Tanah Air. Model Street 750 yang dijual seharga USD 6.370 terlalu mahal.

Misalnya saja model motor Hero Splendor yang menjadi mesin terlaris di India dengan harga USD 715 sedangkan versi yang lebih mahal hanya mencapai USD 930 .

Awal tahun ini, raksasa otomotif yang berbasis di Milwaukee tersebut melaporkan akumulasi penjualan sebanyak 25.000 unit selama periode 10 tahun di India.

Penjualan global juga meningkat setengah dari total penjualan pada tahun 2020 yang dikontribusikan oleh pasar AS.

Perseroan diperkirakan akan menjalani fase pemulihan setelah mendapatkan manajemen baru.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1023 seconds (0.1#10.140)