Coba Taklukkan Alam, Ini Barisan Alat-alat Pendeteksi Tsunami

Selasa, 29 September 2020 - 17:58 WIB
loading...
Coba Taklukkan Alam, Ini Barisan Alat-alat Pendeteksi Tsunami
Salah satu alat pendeteksi tsunami adalah Buoy. Indonesia menjadi negara yang menggunakan jasa Buoy untuk melindungsi masyarakat pesisir dari terjangan tsunami. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Sebagai negara kepulauan , Indonesia menjadi salah satu negara yang dikelilingi banyak ancaman dari lautan . Salah satunya adalah tsunami . (Baca juga: 5 Tsunami Terdahsyat yang Pernah Terjadi Sepanjang Sejarah )

Bencana tsunami tercatat sudah beberapa kali menghantam daratan Nusantara di era modern. Bahkan mengakibatkan hilangnya korban jiwa dan materi dalam jumlah tak terkira.

Seiring dengan berkembangan zaman, alat pendeteksi tsunami diciptakan. Tujuannya untuk meminimalisasi kerugian yang ditimbulkan bencana tersebut. (Baca juga: Ancaman Tsunami 20 Meter, BMKG Minta Mitigasi Bencana Terburuk Dipersiapkan )

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, potensi tsunami pascagempa berdasarkan metode pemodelan. Artinya, perkiraan tsunami itu bisa dihitung menggunakan perangkat lunak, berdasarkan pusat kedalaman dan magnitudo gempa.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa alat pendeteksi tsunami yang telah dibuat oleh manusia. Alat ini bukan untuk mencegah, melainkan membaca indikasi kemungkinan terjadinya tsunami pascagempa. (Baca juga: LIPI Angkat Suara Soal Temuan Potensi Tsunami 20 Meter di Indonesia )

Salah satu alat pendeteksi tsunami adalah Buoy. Indonesia menjadi negara yang menggunakan jasa Buoy untuk melindungsi masyarakat pesisir dari terjangan tsunami.

Buoy bekerja dengan menempatkan alat pengukur tekanan gelombang laut yang berada di dasar laut. Alat tersebut mampu mendeteksi tekanan gelombang secara cepat, kemudian langsung dilaporkan ke Buoy yang berada di atas permukaan laut. Jadi perkiraan tinggi gelombang yang akan terhempas menuju daratan secara akurat dapat dilaporkan menggunakan Buoy.

Tim Kapal Riset Baruna Jaya III milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga mengembangkan alat pendeteksi tsunami menggunakan teknologi hibrida.

Alat tersebut menggabungkan cable base tsunameter (CBT) dengan kabel dan sensor nirkabel. Lalu menjadi pusat penerima data akustik jarak jauh di dalam laut dan menyampaikan data gelombang tsunami itu ke daratan.

Sistem akustik yang terdapat di dalam teknologi hibrida pendeteksi tsunami ini bekerja dengan konsep serupa pada jaringan massal dalam telekomunikasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3452 seconds (0.1#10.140)