Pajak 0 Persen Bukan Satu-satunya Penyelamat Otomotif Indonesia

Senin, 05 Oktober 2020 - 15:07 WIB
loading...
Pajak 0 Persen Bukan Satu-satunya Penyelamat Otomotif Indonesia
Pengunjung tengah memadati ruangan pameran GIIAS 2019 Foto / DOK.GAIKINDO
A A A
JAKARTA - Penerapan pajak 0 persen bukan satu-satunya penyelamat industri otomotif Indonesia yang tengah terpuruk. Selain regulasi dalam bentuk pajak, terdapat dua komponen lain yang harus diperhatikan agar industri otomotif bisa menggeliat seperti dulu lagi.

Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), membenarkanada tiga komponen yang bisa memengaruhi market otomotif Indonesia kembali terkontrasi. Pertama adalah kondisi ekonomi yang semakin membaik. Jika kondisi ekonomi terus mengalami penurunan sulit untuk berharap industri otomotif juga akan membaik.

"Kondisi ekonomi yang tidak baik akan memberikan sumbangan negatif pada penjualan," jelasnya. (Baca juga : Dua Tahun Lagi Australia Punya Hypercar )

Kedua adalah stimulus yang dilakukan oleh pelaku industri otomotif. Dalam hal ini pelaku industri otomotif bisa menstimulus pasar dengan tetap meluncurkan produk baru. Menurutnya jika tidak ada produk baru maka kondisi penjualan pasti akan negatif sebaliknya jika produk baru tetap diluncurkan maka penjualan bisa mengarah positif.

Hal inilah yang menurut Donny konsisten dilakukan oleh Suzuki. Akhir pekan ini saja Suzuki akan meluncurkan dua produk baru pertama Suzuki Karimun Wagon R varian baru dan Suzuki Jimny yang sudah dimodifikasi oleh rumah modifikasi asal Bandung, Jawa Barat, Signal Kustom.

Komponen ketiga menurut Donny adalah regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dia mencontohkan regulasi yang pernah dikeluarkan oleh pemerintah terkait Kendaraan Bermtor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau Low Cost Green Car (LCGC). Saat peraturan itu keluar penjualan otomotif meningkat pesat.

Dia meyakini regulasi yang dikeluarkan pemerintah akan menghadirkan segmen dan ceruk baru. Inilah mengapa dia mengapresiasi adanya wacana pajak 0 persen yang disuarakan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO). Menurutnya pengurangan pajak baik PPnBM dan PBN akan mengontraksi positif kondisi pasar. (Baca juga : Thailand kasih Voucher Rp46,5 juta, Lebih Pilih Xpander atau Avanza? )

Hal ini bahkan sudah terasa pada negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Diketahui Malaysia membebaskan pajak penjualan dan pelayanan kepada masyarakat Malaysia hingga akhir tahun. Thailand memberikan voucher 100.000 Baht selama lima tahun kepada warganya yang ingin mengganti mobil lama mereka dengan mobil baru. "Kalau ada stimulus harapannya proses recovery dari industri mobil lebih cepat. Kami mengapreasi langkah relaksasi pajak, bisa membantu volume ya bisa, tapi tergantung tiga komponen yang tadi," ucapnya.

(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2763 seconds (0.1#10.140)