Modifikator Indonesia Menembus Pasar Modif Dunia, Mungkinkah?

Rabu, 07 Oktober 2020 - 04:16 WIB
loading...
Modifikator Indonesia Menembus Pasar Modif Dunia, Mungkinkah?
Body kit Karma buatan Kiki Anugraha sudah dipasarkan di wilayah Amerika dan Kanada Foto / NMAA
A A A
JAKARTA - Nama Musa Tjahjono bukan nama yang asing lagi di dunia modifikasi internasional. Head of Designer rumah modifikasi asal Amerika Serikat, West Coast Custom itu sudah menangani permintaan khusus para selebritas dunia mulai dari Justin Bieber, Bruno Mars, Kylie Jenner, Travis Scott, Shaq O'Neal, Post Malone, Joe Jonas, Jennifer Lopez, Khloe Kardashian, Oscar De La Hoya, dan sederet bintang NBA.

Berbekal prestasi yang mentereng, pria yang lahir di Surabaya, Jawa Timur itu justru tidak pernah sungkan untuk kembali ke Indonesia guna mengakselerasi perkembangan modifikasi Indonesia. Termasuk salah satunya meramaikan ajang IMX 2020 yang akan digelar Sabtu (10/10) nanti. Di ajang itu Musa berkolaborasi dengan modifikator Indonesia Jacki dari Pengepul Mobil. “Ini asyik banget bisa kerja bareng. Kali ini kita akan bikin body kit untuk Honda Nouva, disaksikan saja seperti apa bentuknya pada Sabtu nanti,” ucap Musa. (Baca juga : Ulang Tahun 1 Abad, Mazda Kasih Gratis 50 Mazda MX-5 Spesial )
Modifikator Indonesia Menembus Pasar Modif Dunia, Mungkinkah?


Kolaborasi Musa dan Jacki memang bukan hanya untuk sekadar study modification saja. Ke depannya body kit yang dibuat Musa dan Jacki akan dipasarkan di Amerika Serikat dan Indonesia. Kehadiran Musa diharapkan menjadi jembatan bagi para modifikator untuk menjajaki pasar modifikasi internasional.

Kolaborasi yang sama juga diinisiasi oleh Kiki Anugraha dengan KARMA. Kali ini di IMX 2020 dia akan menghadirkan body kit baru yang dikerjakan bersama Charock. Kolaborasi ini membuat Kiki semakin yakin mampu memasarkan body kit KARMA ke pasar internasional lebih luas lagi. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2018, body kit KARMA memang mampu menembus pasar internasional. “Konsumen body kit KARMA sekitar 80 persen ada di wilayah Amerika dan Kanada. Dengan kolaborasi ini kita berusaha menembus pasar overseas lainnya,” harap Kiki.

Kolaborasi juga tidak hanya terjadi di antara para modifikator saja. Agen pemegang merek juga memanfaatkan IMX 2020 untuk berkolaborasi dengan modifikator seperti PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dengan Signal Kustom dan Garasi Drift menghadirkan Suzuki Ignis Time Attack. Kerjasama Suzuki dengan Garasi Driftmalahan mampu melahirkan produk lokal berkualitas internasional yakni velg DNZ. Velg itu merupakan singkatan dari pemilik Garasi Drift yakni Dipo dan Ziko. Bagi Dipo dan ZIko bukan tidak mungkin ke depannya velg itu dijajakan ke pasar internasional. (Baca juga : Puas Bikin Hibrid, Lexus Akhirnya Buat Mobil Listrik Pertama )

Modifikator Indonesia Menembus Pasar Modif Dunia, Mungkinkah?


Upaya kolaborasi itu memang senada seirama dengan tema yang diangkat IMX 2020 yakni Indonesia Pride. Menurut Andre Mulyadi, penggagas IMX sekaligus founder National Modificator & Aftermarket Association (NMAA), Indonesia merupakan pasar yang besar untuk dunia modifikasi. Sudah seharusnya dengan potensi itu Indonesia memiliki produk aftermarket yang bisa berjaya di dalam negeri dan tembus pasar luar negeri. Berbekal bakat dan kolaborasi antar modifikator Indonesia dalam negeri dan yang sudah ada di luar negeri seperti Musa Tjahjono dia yakin produk modifikasi Indonesia bisa menembus pasar dunia. Tapi tentu saja itu harus difasilitasi seperti penyelenggaraan IMX 2020. “Lewat IMX kami terus berkomitmen untuk merangsang dan mendorong hadirnya produk-produk aftermarket di dalam negeri,” ujar Andre.

Hal itu diamini oleh pihak pemerintah diwakili Putu Juli Ardika, Staf Ahli Menteri Bidang Pendalaman, Penguatan dan Penyebaran Industri Kementerian Perindustrian yang mengatakan Indonesia memiliki talenta yang kuat di sektor aftermarket. Banyak modifikator yang kemampuannya setara dan perlu difasilitasi agar mampu menembus pasar yang lebih luas lagi. “Industri modifikasi memiliki potensi menjadi pemain di pasar global karena mampu meningkatkan kreativitas, inovasi dan nilai. Mereka juga akan mampu memacu berkembangnya pelaku usaha komponen kendaraan yang berbasis sumber daya lokal, terutama yang berskala industri kecil menengah,” ucap Putu Juli Ardika.

Memang perjalanan menuju pentas internasional menempuh jalan yang panjang. Tapi setidaknya bagi Andre dan kawan-kawan mereka sudah mulai membuka peluang dan menularkan semangat inovasi tersebut. Bahkan pembatasan yang terjadi akibat pandemi Covid-19 justru membuka peluang bagi Andre cs untuk menyebarkan semangat itu lebih luas lagi dan menemukan potensi-potensi modifikator baru.

“Kali ini kita pamerannya bersifat hybrid, gabungan antara virtual dan konvensional. Ini justru jadi peluang karena kami bisa menyapa masyarakat Indonesia lebih luas lagi tidak hanya di Pulau Jawa. Siapa yang mengira ternyata pembelian tiket secara online untuk pameran virtual itu juga banyak dipesan di wilayah Papua,” pungkasnya.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2778 seconds (0.1#10.140)