Potensi Terbakar Jadi Kiamat Sugro Buat Mobil Listrik

Sabtu, 17 Oktober 2020 - 15:26 WIB
loading...
Potensi Terbakar Jadi Kiamat Sugro Buat Mobil Listrik
NHTSA tengah menginvestiga Chevrolet Bolt karena berpotensi terbakar. Foto / IST
A A A
JAKARTA - Hanya dalam waktu rentang kurang dari sebulan berita terbakarnyamobil listrik banyak mengemuka belakangan ini. Saking banyaknya hal ini seperti sebuah kiamat kecil atau kiamat sugro buat mobil listrik.

Peristiwa pertama terjadi saat Hyundai Motor Corp mengumumkan segera menarik 25.564 Hyundai Kona Listrik karena adanya potensi terbakar akibat arus hubungan pendek di baterai mobil.

Tak lama berselang, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) memasukkan mobil listrik buatan General Motors (GM), Chevrolet Bolt dalam daftar investigasi. Baterai mobil listrik itu menurut NHTSA rawan terbakar. Indikasinya dari tiga peristiwa yang melibatkan Chevrolet Bolt. Ketiga konsumen Chevrolet Bolt mengaku kepada NHTSA melihat percikan api dari bagian kompartemen baterai.

"Dari tiga kasus yang teridentifikasi, terlihat lokasi potensi terbakar ada di bagian bawah kursi penumpang belakang. Hingga kini belum diketahui apa penyebab percikan api itu," tulis keterangan resmi NHTSA. (Baca juga : Tidak Menyalakan Lampu Saat Hujan Kena Tilang Rp940.000 )

Untuk proses investigasi itu NHTSA akan memeriksa Chevrolet Bolt yang diproduksi tahun 2017 hingga 2020. Total ada 77.000 Chevrolet Bolt yang harus segera diperiksa guna mencegah potensi terbakar.

Di waktu yang hampir bersamaan, BMW bahkan juga terpaksa menarik sebanyak 26.900 produk Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) karena potensi yang sama. Ford malah lebih panik lagi karena mereka meminta pemilik mobil Ford Kuga EV dan Ford Escape EV yang waktu produksinya sebelum 26 Juni 2020 agar tidak diisi ulang dulu baterainya. Mereka menduga mobil listrik buatan pabrikan berlogo oval biru itu memiliki potensi terbakar ketika diisi ulang.

Total sebanyak 26.000 unit mobil akan mereka recall. Hal ini bahkan berdampak pada penjualan produk baru mereka dimana Ford Escape listrik terbaru terpaksa ditunda peluncurannya hingga tahun depan. Bukan Chevrolet Bolt, Ford, BMW dan Hyundai Kona saja yang pernah terbakar. Mobil listrik paling terkenal saat ini, Tesla, bahkan pernah bermasalah dengan NHTSA karena potensi terbakar pada Tesla Model X dan Tesla Model S. (Baca juga : Suzuki Carry, Eskalator Bisnis yang Pernah Dianggap Remeh )

Potensi Terbakar Jadi Kiamat Sugro Buat Mobil Listrik


Peristiwa kebakaran pada mobil listrik ini memang jadi pukulan yang cukup telak bagi perkembangan mobil listrik. Digadang-gadang sebagai mobil masa depan yang memberikan rasa aman, kepedulian lingkungan yang kuat dan efisiensi tinggi, ternyata mobil listrik bisa sama bahayanya seperti mobil konvensional, yakni mudah terbakar.

"Setidaknya hal ini membuat revolusi mobil listrik akan sedikit terhambat. Masyarakat harus menunggu lagi untuk memastikan bahwa mereka tidak membawa bom berjalan," ucap Steve Hanley dari Clean Technica.

Sam Fiorani, Vice President of Global Vehicle Forecasting dari AutoForecast Solutions LLC mengatakan industri mobil listrik sangat rentan dengan isu kebakaran mobil listrik. Hal ini terjadi karena saat ini baterai mobil listrik yang digunakan oleh beberapa produsen mobil listrik kerap datang dari produsen yang sama. Hal ini bahkan terlihat jelas ketika efek domino terbakarnya Hyundai Kona kemudian berefek pada recall produk mobil listrik lain.

Ambil contoh Ford Kuga listrik dan Ford Escape listrik yang ternyata menggunakan baterai yang sama. Begitu juga dengan Hyundai Kona listrik dan Chevrolet Bolt yang ternyata menggunakan baterai buatan LG Chem. Menurut Sam Fiorani memang tidak bisa dipukul rata jika baterai yang sama bisa menimbulkan potensi terbakar juga. Hanya saja hal itu sangat sensitif dan akan membuat akselerasi industri mobil listrik jadi terhambat. "Ini yang menyebabkan potensi kebakar itu benar-benar bisa mengganggu perkembangan mereka," ucapnya.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5391 seconds (0.1#10.140)