Open Hybrid Cloud Mendorong Perusahaan Unggul dalam Kompetisi

Sabtu, 24 Oktober 2020 - 20:15 WIB
loading...
Open Hybrid Cloud Mendorong Perusahaan Unggul dalam Kompetisi
Sebuah studi yang disponsori Red Hat pada November 2019 telah mendapati 95% eksekutif di APAC menilai transformasi digital semakin penting. Foto/IstSebuah studi yang disponsori Red Hat pada November 2019 telah mendapati 95% eksekutif di APAC menilai trans
A A A
JAKARTA - Red Hat , Inc., penyedia solusi open source dunia, mempertemukan secara virtual para pemimpin pasar, inovator, dan mitranya dalam Red Hat Forum Asia Pacific 2020. (Baca juga: Kalahkan Singapura, Indonesia Punya Potensi Tinggi Data Center Berkelanjutan )

Event virtual yang berlangsung selama dua hari ini dimulai dengan keynote dari Dirk-Peter van Leeuwen, Senior Vice President dan General Manager Red Hat Asia Pacific. Pada kesempatan itu dua berbicara bagaimana open source dan open hybrid cloud dapat membantu organisasi dan perusahaan membangun masa depan yang inovatif, sebagaimana yang direpresentasikan oleh para pemenang Red Hat APAC Innovation Awards 2020.

“Tahun ini sangat menantang bagi industri secara luas, tapi kita harus bangga melihat bagaimana organisasi/perusahaan di Asia Pasifik melangkah maju untuk beradaptasi dan mentransformasi bisnis mereka dengan open source dan open culture. Pada waktu yang berubah ini, open source memungkinkan eksperimentasi yang lebih cepat dan membantu meningkatkan agilitas bisnis," kata Dirk-Peter van Leeuwen.

Pihaknya sangat antusias mempersembahkan Red Hat Forum Asia Pacific 2020 dalam format virtual untuk membagikan kisah-kisah inovasi, transformasi, dan resiliensi bagi audiens yang lebih luas. "Kami berharap bisa menginspirasi dan mendorong berbagai perusahaan untuk mengambil langkah lebih besar dalam strategi mereka, untuk beradaptasi dalam realitas baru dan mengatasi tantangan yang terbentang di depan mata," ujarnya.

Penulis populer, Simon Sinek, ikut bergabung untuk mendiskusikan bagaimana para pemimpin dapat mengaplikasikan aturan-aturan yang esensial dalam memelihara pola pikir yang tidak terbatas untuk tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan. Plus, membangun ketahanan mereka untuk berkembang di dunia yang terus berubah.

Dengan bergesernya kebutuhan pelanggan, yang dipicu oleh pandemi dan peristiwa global, semakin banyak perusahaan di Asia Pasifik mengakselerasi upaya transformasi digital mereka.

Sebuah studi yang disponsori oleh Red Hat pada November 2019 telah mendapati bahwa 95% eksekutif di APAC, mengatakan, transformasi digital semakin penting dan dianggap sebagai strategi untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan bisnis mereka.

Mengambil tema “From Here, Anywhere”, yang melanjutkan diskusi yang sudah dimulai pada Red Hat Summit pada April, Red Hat Forum Asia Pacific 2020 bertujuan memperlihatkan berbagai peluang dan solusi yang dihadirkan oleh teknologi open source. Kemudian bagaimana organisasi/perusahaan bisa menggunakan teknologi itu, tak hanya mencapai tujuan jangka pendek, tapi juga mempersiapkan bisnis menghadapi potensi tantangan di masa depan.

Pembicara-pembicara penting lain ikut dibawa di event itu, antara lain Michael Araneta, Associate Vice President, Head of Advisory & Research, IDC Financial Insights; Nicholas Chen, Cloud Native Technical Specialist, Global Black Belt, Microsoft; Ryan Niksch, Senior Partner Solutions Architect, Amazon Web Services; Prashant Pradhan, Vice President and Chief Technology Officer, IBM Asia Pacific; dan Stuart Bernstein, Distinguished Technologist, World Wide Product and Engineering Group, Hewlett Packard Enterprise.

Red Hat Forum Asia Pacific adalah sebuah platform yang menjadi ajang bagi para pelanggan dan mitranya untuk menyelami berbagai tren dan pengembangan dalam open source, bagaimana mengaplikasikan open source dalam strategi-strategi transformasi mereka, berbagi cerita sukses dan berjejaring secara langsung dengan Red Hat dan ekosistem mitra teknologinya.

Perusahaan Sudah Siap dengan Digitalisasi
Di hari kedua even, Benjamin Henshall, General Manager Southeast Asia, mengatakan, pandemik mendorong pertumbuhan perusahaan hingga dua digit. Ini didorong persiapan dari perusahaan-perusahaan yang sejak tahun lalu sudah mempersiapkan diri untuk menggelar digitalisasi data.

"Sebelum pandemik COVID-19, banyak perusahaan sudah menyiapkan diri untuk digitalisasi. Dengan pandemik, proses itu dipercepat dan tidak mengagetkan mereka. Jadi tinggal melanjutkan program yang sudah dan telah direncanakan sebelumnya," kata Benjamin Henshall. (Baca juga: Teknologi Cloud Bisa Dimanfaatkan UMKM untuk Menggaet Investor )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2736 seconds (0.1#10.140)