Harga Mobil Listrik akan Sama dengan Mobil Konvensional

Senin, 26 Oktober 2020 - 16:00 WIB
loading...
Harga Mobil Listrik akan Sama dengan Mobil Konvensional
Harga mobil listrik saat ini lebih mahal karena tingginya biaya produksi pembuatan baterai. Foto / IST
A A A
JAKARTA - Harga mobil listrik dalam waktu dekat akan sama murahnya dengan harga mobil konvensional atau dengan pembakaran internal. Hal itu terungkap dalam sebuah riset yang dilakukan oleh bank investasi, UBS. Dalam riset itu UBS mengatakan pada 2022, produsen mobil listrik akan mampu menekan harga mobil listrik karena berhasil menekan biaya produksi pembuatan baterai. Hal ini didasarkan prediksi pada 2022, produsen pembuat baterai hanya akan mengenakan biaya sebesar USD100 per kWh kepada produsen pembuat mobil listrik. (Baca juga : Bulan Depan India Siap Menjual Motor Sport Listrik Buatan Sendiri )

Ini tentu akan lebih kompetitif ketimbang yang berlaku saat ini dimana produsen pembuat baterai mengenakan biaya pembuata baterai sebesar 40 persen dari harga jual mobil listrik. UBS bahkan mengatakan pada hal itu terjadi karena saat ini tujuh produsen pembuat baterai terus mencari sumber daya baterai yang lebih murah dan efisien.

Tim Bush, analis dari UBS mengatakan sudah tidak ada alasan lagi bagi produsen mobil untuk tidak fokus menjual mobil listrik. Menurutnya mereka akan terus ketinggalan dari Tesla dan Volkswagen yang sudah berinvestasi sangat besar untuk produksi mobil listrik.

Dia mengatakan saat ini harga mobil listrik memang masih sedikit lebih mahal dibandingkan mobil konvensional. Contohnya Volkswagen Golf yang dijual di harga 20.280 poundsterling atau setara Rp382 juta sementara mobil listrik Volkswagen ID3 dijual di harga 29.990 Poundsterling atau setara Rp564 juta. Namun hal itu terjadi karena biaya baterai yang mendominasi hampir setengah dari harga total Volkswagen ID3. (Baca juga : Rezvani TANK Military Edition Setara dengan The Beast Donald Trump )

Namun semuanya akan berubah ketika produsen baterai menemukan sumber daya baterai yang lebih murah dan biaya produksi yang tidak terlalu besar. Otomatis harga baterai akan turun dan memengaruhi harga mobil listrik. "Harga baterai yang akan turun juga akan berimbas pada kendaraan Plug-in Hybrid karena teknologi mereka akan terasa usang dibanding mobil listrik," terang Tim Bush seperti dikutip The Guardian.

Lebih lanjut UBS mengatakan pada 2025 market share mobil listrik akan mencapai 17 persen dari total penjualan mobil di dunia. Selanjutnya pada 2030 penjualan mobil listrik diprediksi meningkat hingga 40 persen dari total penjualan global.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1424 seconds (0.1#10.140)