Consumer Reports Sebut Sistem Autopilot Tesla Jeblok

Kamis, 29 Oktober 2020 - 08:51 WIB
loading...
Consumer Reports Sebut Sistem Autopilot Tesla Jeblok
Tesla masuk peringkat kedua dalam sistem perangkat lunak mengemudi otomatis pada majalah Consumer Reports. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Consumer Reports dalam laporan peringkat terbaru sistem bantuan pengemudi menilai Tesla buruk dalam menjaga pengemudi untuk tidak terlibat dalam berkendara. Sementara Autopilot-nya mengorbankan poin penting produsen mobil. (Baca juga: Gocek Indonesia, Tesla Tergiur Rayuan Maut India )

Meski demikian, Tesla masuk peringkat kedua dalam sistem perangkat lunak pada majalah tersebut, termasuk 17 merek lainnya di tahun ini. Ini adalah lompatan tinggi karena tahun 2018 hanya menempati peringkat 7. Diperingkat pertama, masih ada Cadillac's Super Cruise dari General Motors.

Capaian ini tidak berarti Tesla gagal. Dalam banyak hal dari lima kategori pengujian Consumer Reports, produsen mobil Elon Musk meraih penghargaan tertinggi.

"Dalam hal bantuan pemeliharaan lajur, Tesla melakukan yang terbaik dalam pengujian kami," kata Consumer Reports, dilansir Reuters.

Lalu ketika sistem kehilangan terlalu banyak informasi jalan seperti garis lajur, dengan sangat keras sistem akan memberi tahu pengemudi untuk mengambil alih. "Hampir semua sistem lain yang kami evaluasi tidak mengeluarkan suara apa pun untuk menunjukkan bahwa sistem menghentikan kemudinya," kata majalah itu.

Tapi segalanya menurun dari sana. Tesla berada di urutan terakhir dalam keterlibatan pengemudi dan kejelasan seputar kapan sistem aman digunakan.

"Kami mengevaluasi sistem dalam hal seberapa jelas mereka berkomunikasi secara real time tentang kapan pengemudi harus -dan tidak boleh- menggunakan teknologi itu," kata Consumer Reports, catatan tidak menyenangkan yang muncul pada saat-saat penting untuk percepatan dorongan Tesla ke otonomi.

Perusahaan bulan ini merilis versi beta dari paket "full self-driving", add-on mahal untuk Autopilot yang -terlepas dari namanya- tidak sepenuhnya self-driving, memicu kritik dari dalam industri dan peringatan dari regulator federal.

Autopilot telah terlibat dalam lebih dari selusin kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir, beberapa di antaranya berakibat fatal.

"Produsen mobil juga perlu menyadari bahwa semakin mampu mereka mengembangkan sistem dalam hal bantuan pengemudi, semakin besar kemungkinan pengemudi mengabaikan dan mencoba untuk membiarkan mengemudi ke mobil," kata Kelly Funkhouser, Kepala Consumer Reports.

"Itulah mengapa pemantauan pengemudi sangat penting, dan harus menjadi alat penting dari sistem bantuan mengemudi aktif yang baik di masa mendatang," pungkasnya. (Baca juga: Dana Abadi Umat, Wapres Siapkan Gerakan Nasional Wakaf Tunai )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3092 seconds (0.1#10.140)