Di Masa Sulit karena COVID-19, WOM Finance Masih Raup Cuan

Jum'at, 06 November 2020 - 02:06 WIB
loading...
Di Masa Sulit karena COVID-19, WOM Finance Masih Raup Cuan
Sampai Kuartal III-2020, perusahaan pembiayaan kendaraan, WOM Finance, tetap mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp86 miliar. Foto/Muh Iqbal M/SINDOnews/Capture
A A A
JAKARTA - COVID-19 memengarungi semua industri, termasuk perusahaan pembiayaan kendaraan . Namun PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (Perseroan) atau WOM Finance tetap berhasil mencatat laba atau "cuan". (Baca juga: Mobil Listrik Massal: Masih Jauh Colokan dari Setrum )

Hal itu terungkap saat Public Expose atau Paparan Publik 2020 perusahaan secara virtual pada Kamis (5/11/2020). Kegiatan tahunan ini menyampaikan kinerja Perseroan sampai kuartal III-2020.

Sampai Kuartal III-2020, Perseroan tetap dapat mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp86 miliar. Perseroan juga berhasil menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor mencapai 98.000 unit, dan diyakini akan semakin bertambah hingga akhir 2020.

Sedangkan penyaluran pembiayaan Perseroan hingga kuartal III-2020 sebesar Rp1,8 triliun. Kontribusi terbesar untuk penyaluran pembiayaan tersebut berada pada pembiayaan multiguna jasa MotorKu dan MobilKu sebesar Rp1,1 triliun dan pembiayaan multiguna barang motor baru dan bekas sebesar Rp658 miliar.

Sementara itu, rasio keuangan WOM Finance pada Kuartal III 2020 mengalami koreksi akibat dari dampak pandemi Covid 19. Return on Asset (ROA) sebesar 1,6%, Return On Equity (ROE) sebesar 6,0% dan Gearing Ratio terjaga pada 3,5 kali. Sedangkan Net Performing Financing (NPF) Nett sebesar 2,8 %.

Untuk menjaga likuiditas, Perseroan telah melakukan kerjasama dengan perbankan, hingga Kuartal III 2020, Perseroan berhasil mendapatkan fasilitas pendanaan Rp2,9 triliun antara lain fasilitas pembiayaan bersama dari Bank Maybank Indonesia dan fasilitas modal kerja dari Bank DBS Indonesia, Shinhan Bank Indonesia, dan Bank Panin Indonesia.

Direktur WOM Finance, Zacharia Susantadiredja dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, terkoreksinya kinerja Perseroan dipengaruhi oleh pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang cukup ketat di sejumlah wilayah di Indonesia pada kuartal II-2020. Ini sangat memengaruhi aktivitas masyarakat.

“Namun untuk keluar dari keterpurukan, kami telah menyiapkan strategi-strategi yang implementasinya akan dimaksimalkan hingga menutup tahun 2020,” kata Zacharia.

Untuk mendukung program pemerintah dalam menangani pandemi Covid 19, Perseroan telah melaksanakan program restrukturisasi kredit sejak 1 April 2020 dengan total pengajuan yang telah disetujui mencapai Rp1,6 triliun atau 126.000 konsumen. Perseroan juga peduli dalam penanganan COVID-19 dengan menyalurkan bantuan untuk konsumen dan masyarakat terdampak Covid-19 berupa 12.000 paket sembako, 7.050 baju hazmat, 52.500 masker medis, 41.200 sarung tangan medis dan 300 face shield.

"Perseroan juga telah menjalankan protokol kesehatan yang ketat untuk seluruh karyawan di Kantor Cabang, Kantor Wilayah dan Kantor Pusat," tambahnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3424 seconds (0.1#10.140)