Penasaran Kok Bisa Ya Video Seks Pribadi Bocor ke Internet? Ternyata Ini Jawabannya..

Sabtu, 07 November 2020 - 12:33 WIB
loading...
Penasaran Kok Bisa Ya Video Seks Pribadi Bocor ke Internet? Ternyata Ini Jawabannya..
Alasan utama supaya masyarakat diimbau untuk tidak merekam konten intim/pornografi di zaman sekarang adalah karena sangat mudah disebar.
A A A
JAKARTA - Kebocoran data pribadi bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Itu, yang membuat masyarakat harus berpikir berkali-kali saat ingin membuat video intim (walau tujuannya untuk konsumsi pribadi). BACA JUGA: Pengamat: Jangan Pernah Rekam Video Intim, Sekali Tersebar ke Internet, Tidak Akan Hilang!

Sebab, faktanya, kebocoran data bisa terjadi kapan pun. Menurut pengamat teknologi Lucky Sebastian, selain melanggar hukum, alasan utama supaya masyarakat diimbau untuk tidak merekam konten intim/pornografi di zaman sekarang adalah karena sangat mudah disebar. ”Sebab sudah dalam bentuk digital,” ujarnya.

Bahkan, walau sudah disimpan di smartphone pribadi, tapi kebocoran data tetap saja bisa terjadi kapan saja.

”Apalagi konten pornografi yang melibatkan orang terkenal, akan sangat mudah menyebar dan dibagikan, dengan forward ke grup-grup WhatsApp, media sosial, dan lain sebagainya,” ungkap Lucky.

Berikut sejumlah kemungkinan data pribadi (termasuk foto dan video) bocor ke internet, dan menjadi viral.

1. BSH (Barisan Sakit Hati)
Video intim sengaja disebar oleh pasangan yang kemudian bertikai dan mengancam menyebarkan karena sakit hati.

2. Data di Cloud yang Dibobol
Penasaran Kok Bisa Ya Video Seks Pribadi Bocor ke Internet? Ternyata Ini Jawabannya..

Pada 2015, dunia hiburan dihebohkan dengan skandal “Fappening”. Yakni, ketika seorang hacker bisa mengakses akun lebih dari 50 akun iCloud dan 72 akun Gmail milik beragam selebriti wanita Hollywood.

Dari situ, tersebarlah foto-foto pribadi milik aktris Jennifer Lawrence, penyanyi Ariana Grande, serta model Kate Upton ke internet. Ryan Collins, hacker asal Pennsylvanian yang melakukan itu, akhirnya ditangkap dan dipenjara selama 18 bulan.

Artinya, mempercayakan data pribadi ke perusahaan sebesar Apple dan Google pun tidak jadi jaminan data kita aman 100%.



3. Dipinjam Teman/Orang Terdekat
Secanggih apapun keamanan yang diberikan di ponsel, tetap akan mengendalikan faktor manusia. Terutama orang terdekat yang dipercaya. Misalnya saja asisten atau manajer. Bukan tidak mungkin data pribadi bisa terbesar karena memang sengaja disebarkan oleh orang-orang yang dipercaya. Kalau sudah begini, password pun tidak berarti.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2476 seconds (0.1#10.140)