Empat Kelebihan Credit Scoring Lewat Machine Learning ala Kredivo

Kamis, 26 November 2020 - 23:48 WIB
loading...
Empat Kelebihan Credit Scoring Lewat Machine Learning ala Kredivo
Saat ini credit scoring Kredivo telah menilai kelayakan kredit sekitar 500 ribu pengguna tiap bulannya.
A A A
JAKARTA - Sebagai pelaku fintech lending, Kredivo mengklaim cara kerja inovasi skor kreditnya mampu merangkul pengguna dengan histori kredit terbatas yang selama ini tidak terjamah institusi keuangan konvensional. BACA JUGA: Rosebay: Tidak Hanya Perusahaan Besar, UMKM Juga Bisa Adopsi Big Data dan AI

“Adopsi machine learning menggunakan kombinasi data tradisional dan alternatif memungkinkan kami menganalisis skor kredit pengguna dengan metrik setaraf bank, dalam waktu yang lebih cepat dan efisien,” beber Chief Data Officer Kredivo Paramananda Setyawan.

Alternatif ini, menurut Paramananda, dapat menjadi salah satu solusi untuk menjawab tantangan gap kredit di Indonesia.

”Saat ini credit scoring Kredivo telah menilai kelayakan kredit sekitar 500 ribu pengguna tiap bulannya. Juga mampu menyalurkan kredit bagi lebih dari 2 juta pengguna atau 25% dari basis pengguna kartu kredit saat ini. Lebih dari 60% dari total pengguna tersebut mendapatkan akses kredit pertamanya melalui Kredivo,” ujarnya.

Inovasi skor kredit Kredivo bahkan telah mendapat pengakuan di industri melalui penobatan The Asian Banker Indonesia Awards dan IDC Digital Transformation Awards pada 2019 lalu. Nah, berikut kelebihan credit scoring ala Kredivo:

1. Meningkatkan kualitas penilaian kelayakan kredit
Masyarakat yang memiliki skor kredit rendah sulit untuk mendapat kredit. Inovasi skor kredit memungkinkan kreditur dapat menentukan kemampuan calon debitur dengan menganalisa data alternatif lain seperti perilaku saat mendaftar dan pola pembelanjaan.

2. Perluas akses kredit dan mempercepat penyerapan kredit
Masyarakat seperti pekerja pemula dengan riwayat kredit terbatas dan para pengusaha pemula merupakan kalangan masyarakat yang masih sulit mendapat akses kredit konvensional. Melalui inovasi skor kredit, mereka memiliki kesempatan untuk mengakses kredit secara cepat dan mudah. Bahkan jika analisa yang dilakukan dari berbagai data alternatif menunjukkan hasil baik, mereka akan mendapat skor kredit tinggi dan memperoleh pinjaman nominal besar. Selain itu, inovasi skor kredit juga memungkinkan penyerapan kredit secara lebih cepat, khususnya bagi pelaku UMKM.



3. Penyajian data yang lebih akurat dan real-time
Pada proses skor kredit konservatif, riwayat kredit calon debitur yang buruk akan memengaruhi hasil analisa, setidaknya selama 1-2 tahun setelah proses kredit tersebut terjadi. Calon debitur akan membutuhkan waktu cukup lama untuk kembali memulihkan riwayat kredit dan memperoleh credit score baik. Sehingga jika calon debitur mengalami gagal bayar pada 2 tahun yang lalu, ia masih dianggap sebagai profil yang berpotensi berisiko saat ini meskipun kondisi keuangannya telah meningkat pesat. Nah, berbagai data alternatif yang digunakan dalam analisa skor kredit inovatif merupakan data real-time sehingga mampu menjadi solusi bagi mereka yang pernah mengalami gagal bayar.

4. Mengurangi bias informasi
Fintech memanfaatkan teknologi dan alat digital yang diautomasi untuk mengurangi bias karena faktor - faktor human error. Algoritma yang digunakan fintech mampu memberikan hasil analisa akurat sesuai dengan profil risiko pengguna. Namun demikian, akses kredit yang semakin terbuka luas bagi masyarakat karena adanya inovasi skor kredit juga perlu diikuti dengan prinsip kehati-hatian, baik dari pelaku fintech maupun pengguna. “Kami menerapkan prinsip responsible lending bagi pengguna. Juga secara aktif melakukan berbagai edukasi terkait literasi keuangan sehingga masyarakat dapat secara bijak memanfaatkan akses kredit digital saat ini,” tutup Paramananda.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3040 seconds (0.1#10.140)