General Motors Umumkan Tarik Kembali Jutaan Unit Mobil

Jum'at, 27 November 2020 - 10:01 WIB
loading...
General Motors Umumkan Tarik Kembali Jutaan Unit Mobil
ilustrasi kantor General Motors. FOTO/ IST
A A A
NEW YORK - General Motors (GM) mengumumkan akan menarik kembali tujuh juta truk pickup dan SUV di seluruh dunia yang melibatkan penggunaan airbag dari produsen yang mengakibatkan 17 kematian di Amerika Serikat (AS). Baca Juga - Fakta Rolex Green Submariner di Lingkaran Dugaan Korupsi Edhy Prabowo

Senin lalu, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat menolak permintaan GM agar versi airbag yang digunakan oleh kendaraan mereka tidak Baca: Ini Inisial Tersangka Pemberi dan Penerima Suap yang Melibatkan Edhy Prabowo)

Seperti dilansir dari website resmi NHTSA menyebut telah memerintahkan GM untuk menarik kembali 5,9 juta kendaraan yang terdaftar di negara tersebut.

Kantung udara tersebut dikeluarkan oleh pabrikan Jepang Takata, yang dinyatakan bangkrut dan menyebabkannya meledak hingga puing-puing logam menembus kendaraan.

Menyusul jumlah korban tewas, beberapa pengemudi dan penumpang mengalami cacat bahkan kehilangan penglihatan.

Keputusan tersebut diambil setelah lebih dari enam tahun penarikan terkait airbag Takata yang dimulai pada tahun 2014 lalu sehingga menjadikannya sebuah sejarah di dunia otomotif.

Menyusul pengumuman Senin lalu, penarikan kembali airbag telah mencapai 63 juta di sekitar 40 juta kendaraan.

Sebelumnya, GM telah menarik kembali sekitar 800.000 kendaraan yang menggunakan kantung udara Takata.

Namun, GM berpendapat bahwa kelebihan kendaraan yang dirilis mereka menggunakan inflator yang berbeda dari model recall dan tidak menimbulkan ancaman bagi konsumen.

Perselisihan antara pabrikan kendaraan dan regulator berlangsung selama empat tahun.

GM mengatakan mereka akan mematuhi pesanan dengan menarik kembali kendaraan domestik dan 1,1 juta model di seluruh dunia tetapi tetap bersikeras bahwa kantung udara tidak mengancam konsumen.

Penarikan terbaru ini diharapkan mengakibatkan GM harus membayar biaya tinggi sekitar USD1,2 miliar
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2477 seconds (0.1#10.140)