Sejarah Panjang Penemuan Sepeda

Sabtu, 28 November 2020 - 16:41 WIB
loading...
Sejarah Panjang Penemuan Sepeda
Kegiatan bersepeda saat ini menjadi kegiatan yang paling dilakukan oleh masyarakat urban. Perjalanan penciptaan sepeda ternyata menempuh jalan panjang. Foto / IST
A A A
JAKARTA - Sepeda menjadi salah satu alat transportasi yang umum digunakan masyarakat di berbagai negara. Namun ternyata sepeda memiliki sejarah panjang. Penemuan yang sangat populer ini memiliki sejarah yang sarat dengan kontroversi dan ketimpangan

Melansir dari laman Live Science, Sabtu (28/11/2020), sejarah tentang siapa yang menemukan sepeda pertama kali sering kali bertentangan satu sama lain, ada satu hal yang pasti - sepeda pertama tidak seperti yang Anda lihat seperti sekarang. (Baca juga : 5 Sepeda Termahal di Dunia, Ada yang Berlapis Emas )

Iterasi pertama yang diketahui dari kendaraan beroda bertenaga manusia dibuat jauh sebelum sepeda menjadi alat transportasi. Pada 1418, seorang insinyur Italia, Giovanni Fontana atau de la Fontana, membangun perangkat bertenaga manusia yang terdiri dari empat roda dengan sebuah lingkaran tali yang dihubungkan ke roda gigi, demikian menurut International Bicycle Fund (IBF).

400 tahun kemudian atau sekitar tahun 1813, setelah Fontana membuat alat beroda, seorang bangsawan dan penemu Jerman bernama Karl von Drais mulai mengerjakan versinya sendiri dari Laufmaschine (mesin berjalan), kendaraan roda empat bertenaga manusia.

Sejarah Panjang Penemuan Sepeda


Kemudian pada tahun 1817, Drais meluncurkan kendaraan roda dua yang dikenal dengan banyak nama di seluruh Eropa, di antaranya Draisienne, dandy horse, dan hobby horse.

Drais membuat kendaraan roda dua tersebut untuk mengatasi masalah yang sangat serius yakni kurangnya jumlah kuda saat itu.

Kurangnya jumlah kuda menurut majalan Smithsonian, lantaran pada 1815 Gunung Tambora di Indonesia meletus dan awan abu menyebar ke seluruh dunia yang menurunkan suhu global. Panen gagal dan hewan, termasuk kuda, mati karena kelaparan.

Alat yang dibuat Drais saat itu sangat berbeda dengan yang digunakan sepeda saat ini. Dengan berat 23 kilogram, nenek moyang sepeda ini menampilkan dua buah roda kayu yang dipasang pada rangka kayu.

Penunggang duduk di atas pelana kulit berlapis yang dipaku ke rangka dan mengemudikan kendaraan dengan setang kayu yang belum sempurna.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0979 seconds (0.1#10.140)