Teknologi Sensor Sel Biologis Mampu Deteksi Virus Corona

Senin, 18 Mei 2020 - 09:01 WIB
loading...
Teknologi Sensor Sel Biologis Mampu Deteksi Virus Corona
Kamera pendeteksi bau dapat dipasang di bandara maupun di dalam pesawat. FOTO/IST
A A A
LOS ANGELES - Perusahaan raksasa aeronautika Airbus telah mengembangkan sensor baru yang dapat digunakan untuk mendeteksi virus Corona. Sensor baru ini awalnya dirancang untuk mendeteksi bahan peledak.

Teknologi ini telah dikembangkan sejak 2017 silam dengan sebutan Kamera Pendeteksi Bau. Namun, hadirnya pandemi Covid-19 membuat para peneliti melakukan pengembangan sensor pendeteksi virus Corona.

Para peneliti membuat sensor inovatif menggunakan mikroprosesor yang terbuat dari sel biologis. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi bahan kimia tertentu atau mikroba yang mengambang di udara. (Baca juga: Inilah Barisan Handphone Layar Lipat Keluaran 2019-2020 )

Sebenarnya, teknologi serupa telah digunakan untuk mendeteksi kanker dan influenza. Para peneliti hanya mengembangkan teknologi lebih lanjut untuk membantu memerangi pandemi COVID-19.

Airbus melakukan kerja sama dengan Koniku yang bermarkas di California. Perusahaan itu memiliki spesialisasi dalam neuroteknologi.

Pendiri & CEO Koniku, Osh Agabi menulis dalam sebuah posting blog bahwa Koniku dan Airbus telah bekerja sejak 2017 silam. Mereka mengembangkan solusi bioteknologi tanpa kontak dan otomatis untuk mendeteksi, melacak, dan menemukan bahan kimia atau bahan peledak di pesawat terbang atau di bandara. (Baca juga: Lebih Tahan Banting, Honor X10 Gunakan Kamera Pop-up Dual-Rail )

"Kami sekarang mengadaptasi kegiatan pengembangan kami untuk memasukkan deteksi dan identifikasi bahaya biologis termasuk patogen dari keluarga virus Corona dengan sinyal yang menggembirakan hingga hari ini," kata Agabi, dikutip dari Dailymail.

Airbus menjelaskan bahwa reseptor pada sensor akan membunyikan alarm ketika senyawa molekul spesifik terdeteksi. Sistem ini tanpa kontak dan akan lebih cepat, lebih murah serta lebih dapat diandalkan daripada melatih anjing pelacak.

"Teknologi ini memiliki waktu respons sangat cepat di bawah 10 detik dalam kondisi terbaik," kata Airbus Julien Touzeau.

Ia menambahkan bahwa pengalaman telah membawa mereka untuk menggali lebih dalam tentang teknologi pendeteksi virus. Ia berharap teknologi ini akan lebih baik seiring meningkatnya waktu.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1538 seconds (0.1#10.140)