Disiplin Minum Suplemen Ini, Imun ODP Diyakini Meningkat

Sabtu, 23 Mei 2020 - 23:30 WIB
loading...
Disiplin Minum Suplemen Ini, Imun ODP Diyakini Meningkat
Surat Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Semarang yang menjadi bukti autentik Tjan Tiauw Swan Bambang Tjondro Waluyo sehat. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pandemik virus Corona masih menghantui masyarakat. Berbagai upaya pencegahan dan pengobatan pun dilakukan oleh tim medis.

Upaya pemulihan juga dilakukan terhadap Tjan Tiauw Swan Bambang Tjondro Waluyo, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang akhirnya ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP). Dengan menjalani isolasi sebagaimana mestinya, dia "divonis" bebas dari virus Corona atau COVID-19).

Selembar surat yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang diteken dr Dwi Christina sebagai dokter pemeriksa dan diketahui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, menjadi bukti autentik yang bersangkutan sehat.

Selain menjaga kebugaran dengan rajin berolah raga, Tjan Tiauw Swan juga disiplin meminum suplemen herbal JSH. Suplemen itu dinilai ampuh sebagai booster guna meningkatkan imun dalam tubuh.

"Sekarang saya sehat dan bisa berkumpul kembali bersama keluarga. Kesembuhan yang saya alami ini karena tiga hal, karunia dan berdoa, rajin berolah raga dan disiplin minum suplemen kapsul dari JSH, dan jangan lupa selalu bahagia," kata Tjan Tiauw Swan di pabrik jamu dan farmasi SidoMuncul, Bergas, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, tempatnya bekerja.

Bambang sebelumnya tercatat sebagai OTG yang harus diobservasi dan di karantina oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Semarang di rumah sakit darurat Korona di Kompleks Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota, Manyaran, Semarang Barat.

Setelah dirawat dan dilakukan rapid test, swab pertama, dan kedua selama dia rawat inap selam enam hari, pegawai PT Muncul Mekar itu akhirnya dinyatakan clean and clear dari infeksi COVID-19. Sehingga dia bisa berkumpul kembali bersama keluarga.

Ceritanya diawali ketika perusahaan tempatnya bekerja mengadakan rapid test massal untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran COVID-19. Hasilnya, pada Anti SARS-Cov-2 (IgM)-nya reaktif. Oleh perusahaan dia diminta untuk tidak bekerja dulu selama 14 hari dan melakukan karantina mandiri di rumah.

Karena shock tidak bisa bekerja untuk waktu yang cukup lama akibat rapid test tersebut, selama di rumah Bambang tak kehilangan akal untuk mencari cara agar imunnya kembali baik. Dia pun rajin mengonsumsi obat-obat herbal buatan China yang cukup mahal harganya.

Namun bukannya badan bisa kembali segar, tapi Bambang justru sulit tidur. Akibatnya kondisi kesehatan mulai menurun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7344 seconds (0.1#10.140)