Pelaku Bisnis F&B Harus Beralih dari Offline ke Online di Masa PSBB

Senin, 20 April 2020 - 22:31 WIB
loading...
Pelaku Bisnis F&B Harus Beralih dari Offline ke Online di Masa PSBB
Sejak adanya wabah COVID-19, fenomena perpindahan ke transaksi online tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus bergerak menghentikan penyebaran COVID-19 yang terus meningkat. Sejak 10 April 2020, pemerintah telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.

PSBB juga diterapkan di daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi secara bertahap. Kebijakan ini membatasi mobilitas masyarakat, sehingga mendorong meroketnya penggunaan dan permintaan jasa transaksi online. Baik itu belanja melalui marketplace, e-commerce, ataupun pemesanan makanan melalui aplikasi pengantaran yang tidak meminimalisir interaksi fisik langsung.

Berdasarkan data perusahaan e-commerce enabler SIRCLO, peningkatan permintaan yang terjadi pada produk makanan dan minuman (F&B) mencapai 143% dari Februari-Maret 2020. Produk-produk seperti minuman kemasan instan, jus kemasan, dan susu, mengalami kenaikan tertinggi. Ini diikuti produk makanan kemasan yang bersifat tahan-lama seperti biskuit, saus, dan camilan-camilan.

SIRCLO juga mengungkapkan, lonjakan pembelian produk makanan dan minuman terus berlanjut hingga bulan April. Total pembelian online hingga pekan kedua April sudah mencatatkan 1,5x lipat dari bulan Februari. Selain itu, SIRCLO memprediksi bahwa pertumbuhan pembelian F&B online dari Februari ke April akan mencapai 261%.

“Sejak adanya wabah COVID-19, fenomena perpindahan ke transaksi online tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Dengan metode pembayaran cashless, contactless delivery, dan pilihan produk yang lengkap, masyarakat bisa lebih aman dan nyaman melakukan pembelanjaan, tanpa khawatir akan risiko paparan virus jika meninggalkan rumah," papar Chief Executive Officer dan Founder SIRCLO, Brian Marshal.

Dikatakannya, sebagian masyarakat yang mungkin belum pernah berjual-beli online sebelumnya, akan beradaptasi dan mencobanya. "Karena ini adalah alternatif terbaik di tengah krisis virus Corona,” katanya lagi.

Empat Cara Bisnis F&B Berpindah ke Online
Sama seperti industri ritel dan kegiatan belajar-mengajar yang kini berpindah ke ranah digital, bisnis F&B (food and beverage) pun harus menggencarkan strategi pemasaran online mereka. Langkah ini penting dilakukan -tidak hanya agar perusahaan dapat tetap beroperasi selama wabah, tapi juga untuk kesuksesan jangka panjang di era yang berbasis teknologi.

Untungnya, lanjut dia, saat ini transformasi usaha dari offline ke online menjadi semakin mudah. Ada setidaknya tiga kanal penjualan yang bisa dimanfaatkan untuk produk F&B. Pertama, mereka bisa memiliki website sendiri dengan template dari SIRCLO Store. Di sini penjual dan pembeli dapat terhubung secara langsung melalui website.

Kedua, bisnis F&B bisa mulai membuka toko dan berjualan melalui platform marketplace seperti Tokopedia, Blibli, Shopee, Bukalapak. Ketiga, aplikasi komunikasi seperti WhatsApp Business memudahkan penjual untuk berhubungan langsung dengan end-customer mereka dalam memproses transaksi. "Dengan adanya keempat kanal penjualan ini, setiap orang bisa mulai berjualan online secara praktis, bahkan tanpa perlu kemampuan mendalam di bidang TI," klaim Brian.

SIRCLO, sebagai perusahaan ecommerce enabler di Indonesia, memastikan hambatan untuk memasuki kanal penjualan digital hampir tidak ada. Selain SIRCLO Store, SIRCLO juga menawarkan SIRCLO Commerce untuk membantu perusahaan merampingkan proses penjualan online.

Layanan ini meliputi manajemen dari hulu ke hilir, mulai dari menerima pesanan konsumen, pengemasan, pengiriman, layanan pelanggan, sampai pergudangan. Dengan begitu, perusahaan bisa memanfaatkan keahlian dan infrastruktur teknologi SIRCLO untuk meningkatkan penjualan online.

“Melalui kekuatan digitalisasi, inovasi, dan adaptasi, bisnis F&B bisa tetap bertahan di tengah wabah COVID-19 dan PSBB yang diberlakukan pemerintah. Kuncinya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi digital untuk tetap berinteraksi dengan pelanggan. Jika mereka dapat melakukan transformasi tersebut, kami percaya hasilnya tidak hanya akan terasa di tengah masa pandemik ini, melainkan dalam jangka waktu yang panjang juga,” ungkap Brian.

Sejauh ini, SIRCLO telah membantu puluhan brand lokal dan internasional untuk melayani penjualan online. Melalui SIRCLO Commerce, SIRCLO melayani 40 principals ternama yang memayungi 200 brand besar. Beberapa di antaranya adalah Unilever, Reckitt Benckiser, Beiersdorf, L'Oréal (Group), Eiger, dan Levi's.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2061 seconds (0.1#10.140)