Pengguna Ponsel Android Didesak Hapus Aplikasi Berbahaya Ini

Minggu, 07 Juni 2020 - 19:39 WIB
loading...
Pengguna Ponsel Android Didesak Hapus Aplikasi Berbahaya Ini
Pengguna ponsel berbasis Android didesak untuk segera menghapus aplikasi Snaptube yang bisa merugikan finansial dan perangkat pengguna. Foto/ist
A A A
MOUNTAIN VIEW - Selama beberapa bulan terakhir, SINDOnews telah telah menulis banyak tentang aplikasi Android jahat yang dibuat untuk menghasilkan rupiah bagi penyerangnya. Selain itu, serangan siber yang dilakukan pengembang jahat itu juga berdampak negatif pada ponsel Android pengguna. (Baca juga: Pembaruan iOS 13.5 Timbulkan Layar Hijau Pada iPhone 11 )

Beberapa aplikasi jahat tersebut menjalankan iklan video di latar belakang yang memungkinkan pelaku mengumpulkan banyak uang. Aplikasi lain secara diam-diam mengirim teks melalui layanan perpesanan premium atau mendaftarkan pengguna ke layanan premium lain yang menguntungkan para peretas.

Ada banyak cara berbeda agar aplikasi jahat ini dapat memeras uang dari ponsel. Di Brasil, pemilik ponsel Android menggunakan kredit prabayar untuk mendaftar ke layanan. Ini memberi orang-orang jahat kesempatan untuk melanggankan pengguna Android ke layanan premium tanpa sepengetahuan mereka. Artinya penegasan Google bahwa Google Play Protect mendukung handset Android aman 24/7 sepertinya tidak sepenuhnya benar.
Pengguna Ponsel Android Didesak Hapus Aplikasi Berbahaya Ini

Untuk diketahui, hampir 290 juta transaksi dari aplikasi Android jahat diblokir pada Q1 (kuartal 1/2020). Jadi ada alasan bagi kami untuk mengingatkan Anda kembali agar berhati-hati dan segara menghapis aplikasi yang disebut berbahaya.

Sebuah laporan baru dari Upstream mengatakan, pada kuartal pertama 2020, jumlah aplikasi Android yang diduga jahat meningkat dua kali lipat. Dari 14.500 menjadi lebih dari 29.000 aplikasi.

Transaksi yang digambarkan sebagai penipuan naik 55% selama periode waktu yang sama karena memblokir hampir 290 juta transaksi. Sebanyak 89% dari jumlah total transaksi yang disajikan dari Januari hingga Maret adalah penipuan, menurut Hulu.

Sedangkan platform Secure-D melihat ada kenaikan 7% perangkat Android yang "terinfeksi" selama kuartal pertama 2020. Dari 10,5 juta unit menjadi 11,2 juta tahun-ke-tahun (yoy).

Hebatnya, 9 dari 10 aplikasi Android berbahaya selama kuartal pertama tahun ini tersedia di Google Play Store di beberapa titik selama periode tiga bulan. Tahun lalu, 30% dari 100 aplikasi berbahaya ditemukan di etalase aplikasi Google Google.

Menariknya lagi, para aktor jahat mengambil keuntungan dari pandemik global. Selama tiga bulan pertama 2020, sebanyak 60% dari aplikasi jahat dapat dianggap sebagai aplikasi "waktu senggang" yang menyediakan sesuatu bagi pengguna untuk dilakukan saat harus terjebak di rumah.

Aplikasi ini masuk ke dalam kategori yang mencakup "pemutar video & editor", "berita & majalah", dan "game" serta "media sosial."

Upstream mengungkapkan, aplikasi yang paling merepotkan adalah pengunduh video Snaptube. Mereka memperingatkan Anda tentang aplikasi ini pada Oktober lalu dan sekarang perangkat lunak tak aman itu telah diinstal lebih dari 40 juta kali.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1095 seconds (0.1#10.140)