WEBINAR UBL Beberkan Cara Jurnalis dan Dokter di Inggris Hadapi New Normal

Minggu, 07 Juni 2020 - 16:56 WIB
loading...
WEBINAR UBL Beberkan Cara Jurnalis dan Dokter di Inggris Hadapi New Normal
Penanganan virus corona. FOTO/ ist
A A A
JAKARTA - Universitas Budi Luhur mengadakan Webinar #newsnormalseries bersama Jurnalis Senior BBC London dan putranya Ardhito Widjono dokter yang bertugas di Rumah Sakit Barnet, London dengan tema “New Normal Story From London”. Sejak awal juni protokol the new normal mulai diterapkan di kota London, Inggris, setelah 2 bulan menjalani lockdown sejak tanggal 23 Maret 2020. Tempat wisata seperti pantai juga penuh sesak dengan warga yang ingin menikmati matahari.

Pemerintah Inggris sendiri menetapkan key worker status untuk seluruh wartawan sehingga harus memberikan informasi tanpa henti terkait pandemi covid19. Jurnalis Senior BBC London Endang Nurdin menceritakan pengalamannnya selama bekerja dari rumah, khususnya tantangan mencari narasumber dan memproduksi sebuah berita. Putranya Ardhito Widjono yang menjadi dokter gugus tugas covid19 bahkan sempat menjadi sumber beritanya.

Saat terjadi puncak pandemi covid19 di bulan April, Ardhito Widjono dokter muda berusia 25 menceritakan betapa berat tugas tenaga medis yang harus menangani pasien covid19 tanpa Alat Perlindungan Diri yang layak. “Seperti terjun ke medan perang, setiap berjalan di bangsal covid, ada rasa bahaya infeksi yang akan menyerang diri kita. Awal april begitu banyak yang meninggal setiap hari. Rasanya capek luar biasa, capek fisik, mental dan emosional” Curhat dokter Dito.

Inggris tercatat menjadi negara dengan angka kematian tertinggi ke dua di dunia. Sebagai seorang ibu Endang Nurdin sempat khawatir dengan kondisi putranya. Bahkan sang ibu sempat menangis saat dokter dito sempat menangani pasien covid tanpa APD yang layak. “Jadi dito pakai face shiled yang ga layak hanya di lem pakai selotip dan sedotan. Saat didepan pasiennya lagi diperiksa, pasiennya batuk, face shieldnya terbang, saya ketawa sambil abis itu nangis. Intinya ya berat lah ya.” Ujar Endang Nurdin.

Sebagai seorang jurnalis Endang Nurdin situasi new normal tidak menyurutkan BBC untuk menyajikan liputan investigasi di bidang kesehatan. “Kami tengah menyiapkan liputan investigasi tentang orang-orang yang meninggal karena excess death yaitu mereka yang bisa mengatakan kalau tidak ada pandemi penyakit yang dihadapi oleh keluarga saya tidak terabaikan. Tunggu saja nanti liputannya.” Ujar Endang Nurdin. Sementara bagi dokter dito new normal merupakan tantangan yang luar biasa .

“ Ini semacam life in hold, semua di hold, tetapi saya tetap berharap untuk masa depan akan ada banyak opportuny baru dari covid19. Pandemi ini dapat meningkatkan riset kesehatan di seluruh dunia.” Ujar dito.

Rektor Universitas Budi Luhur Ir. Dr. Wendi Usino MM.,M.Sc yang turut hadir dalam webinar #newnormalseries ini juga menyampaikan bahwa kampus Budi Luhur telah siap menjalankan normal baru. “Untuk semester baru akan dilakukan re-arrange kelas dengan menerapkan protokol kesehatan jaga jarak.” Ujarnya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0997 seconds (0.1#10.140)