Teknologi Kecerdasan Buatan SAFR 2.0 Siap Menjawab Era New Normal

Senin, 08 Juni 2020 - 21:22 WIB
loading...
Teknologi Kecerdasan Buatan SAFR 2.0 Siap Menjawab Era New Normal
SAFR dapat membantu pemantauan terhadap objek manusia di dalam suatu lokasi. Jika tedeteksi jumlah orang yang sangat banyak maka SAFR dapat melakukan peringatan atau mengirimkan notifikasi kepada petugas untuk melakukan pembatasan. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Setiap orang di era New Normal wajib mengenakan masker. Bagi sistem manajemen perusahaan ini adalah tantangan yang kompleks. (Baca juga: Tagihan Listrik 34,5 Juta Pelanggan Rumah Tangga Melonjak Selama Pandemi )

Terkait tantangan ini, Realnetworks menghadirkan solusi SAFR 2.0 atau Secure Accurate Facial Recognition untuk membantu korporasi menghadapi era New Normal.

SAFR 2.0 merupakan teknologi pengenalan wajah (Facial Recognition) melalui pemanfaatan artificial intelligence (AI) yang mampu mengetahui wajah orang yang menggunakan masker dengan akurasi tinggi. Selain masker, SAFR mampu mengenali wajah orang yang menggunakan topi, kacamata, bahkan orang yang menggunakan hijab sekalipun.

SAFR memiliki akurasi mencapai 99,87% berdasarkan hasil tes oleh sebuah lembaga prestisius yaitu National Institute of Standard and Technology (NIST). Melihat hasil laporan NIST pada bulan Juli 2019 untuk kategori Wild Faces, SAFR hanya membutuhkan waktu 100 milidetik saja untuk dapat mengenali wajah orang dan hingga saat ini algortima pengenalan wajah SAFR adalah yang tercepat di dunia.

“Dengan SAFR 2.0 dapat membantu pemantauan petugas di lapangan menjadi lebih efisien dan produktif, misalnya jika tertangkap oleh kamera CCTV ada orang yang tidak menggunakan masker, maka SAFR dapat mengirimkan peringatan. Notifikasi peringatan tersebut dapat dikirimkan melalui berbagai macam media chatting saat ini seperti WhatsApp, Telegram atau media komunikasi lainnya," kata Ria Tanusendjaja, Senior Director PT RealNetworks Indonesia di Jakarta, Senin (8/6/2020).

Selain itu, solusi SAFR 2.0 ini dapat dimanfaat untuk pengurangan kontak fisik dalam membantu pencegahan penyebaran COVID-19. Seperti pergantian mesin absensi barbasis fingerprint dengan pengenalan wajah, peralihan penggunakaan kartu atau tombol pada pintu dan gate dengan menggunakan pengenalan wajah.

Tidak hanya wajah, jelas Ria, SAFR pun dapat membantu pemantauan terhadap objek manusia di dalam suatu lokasi. Jika tedeteksi jumlah orang yang sangat banyak maka SAFR dapat melakukan peringatan atau mengirimkan notifikasi kepada petugas untuk melakukan pembatasan. Hal ini merupakan solusi untuk mewujudkan social distancing atau pembatasan-pembatasan pada lokasi tertentu agar dapat membantu pencegahan penyebaran COVID-19.

SAFR akan terus melakukan inovasi-inovasi teknologi untuk membantu perusahaan-perusahaan menghadapi era new normal dan pencegahan penyebaran COVID-19.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)