Banyak Dibicarakan Warganet, Dokter Reisa bisa Bangkitkan Kepercayaan Publik

Rabu, 10 Juni 2020 - 09:39 WIB
loading...
Banyak Dibicarakan Warganet, Dokter Reisa bisa Bangkitkan Kepercayaan Publik
Menurut Ismail Fahmi, Founder Drone Emprit, publik seperti tersihir oleh kemunculan Reisa. Hal ini bisa membangkitkan kepercayaan publik terhadap pola komunikasi pemerintah, yang selama ini mendapat sentimen negatif terkait isu Covid-19. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Beberapa hari terakhir, Dokter Reisa Broto Asmoro banyak diperbincangkan oleh warganet Tanah Air, setelah ikut menyampaikan informasi perkembangan penanganan Covid-19, Senin (8/6/2020).

Dalam konferensi pers itu, perempuan bernama asli Reisa Kartikasari ini, diperkenalkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, sebagai tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Percakapan yang muncul dari warganet cukup banyak. Bahkan, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh analis sosial media, Drone Emprit, mayoritas percakapannya berisikan sentimen positif. BACA JUGA - Hadapi Gelombang Kedua COVID-19, WHO Ingatkan Semua Negara Tidak Longgarkan Aturan

Menurut Ismail Fahmi, Founder Drone Emprit, publik seperti tersihir oleh kemunculan Reisa. Hal ini bisa membangkitkan kepercayaan publik terhadap pola komunikasi pemerintah, yang selama ini mendapat sentimen negatif terkait isu Covid-19.

“Kepercayaan masyarakat positif tinggi. Warganet yang merespon kebanyakan dari kalangan umum,” jelas Fahmi, saat diskusi secara virtual dengan media, Selasa (9/6/2020). BACA JUGA: Misteri Dagon hingga Bulan Terbentuk dari Tabrakan antar Kosmis

Berkat sentimen positif dari warganet tersebut, Fahmi melihat ini strategi bagus dalam mengkampanyekan new normal yang saat ini terus digaungkan oleh pemerintah. Misalnya, kampanye penggunaan masker, kedisiplinan, dan lainnya.

Namun, Fahmi masih enggan menyimpulkan bahwa hal ini merupakan “Reisa Efek”. Karena kemunculannya membantu pemerintah baru hitungan jari. Sebab, pada kenyataannya sentimen negatif terhadap pemerintah di masyarakat juga masih tinggi.

“Kalau pemerintah bisa memanfaatkan ini, impact-nya positif. Bukan berarti ini akan terjadi, tapi diharapkan akan ada efeknya. Efeknya terkait pola komunikasi pemerintah lebih bagus,” tandas Fahmi.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4967 seconds (0.1#10.140)