Fakta-Fakta Baru Tembok Besar China Satu Persatu Terungkap

Kamis, 11 Juni 2020 - 13:52 WIB
loading...
Fakta-Fakta Baru  Tembok Besar China Satu Persatu Terungkap
Para arkeolog dari Hebrew University, Yerusalem, mengungkapkan, bagian utara Tembok Besar China (Northen Line) dahulu kala difungsikan untuk memantau pergerakan orang-orang. FOTO/ Ist
A A A
BEIJING - Tembok Besar China merupakan salah satu keajaiban dunia yang diakui oleh UNESCO. Tembok ini menjadi saksi bisu banyaknya sejarah peradaban yang terjadi di Negeri Tirai Bambu.

Selama ini pembangunan Tembok Besar China diketahui sebagai benteng pertahanan kerajaan China masa lalu, untuk melindungi diri dari serangan Bangsa Mongol yang dipimpin oleh Genghis Khan. BACA JUGA - Hadapi Gelombang Kedua COVID-19, WHO Ingatkan Semua Negara Tidak Longgarkan Aturan

Tetapi dalam studi terbaru, terungkap bahwa ada fungsi lain dari pembangunan tembok tersebut. Diketahui bagian utara Tembok Besar China (Northen Line) dahulu kala difungsikan untuk memantau pergerakan orang-orang. BACA JUGA - Gendong Mesin 125cc, Honda Hadirkan Penantang Baru Yamaha Nouvo

Mengutip dari Phys, Kamis (11/6/2020), para arkeolog dari Hebrew University, Yerusalem, untuk pertama kalinya melakukan pemetaan sisi utara tembok sepanjang 740 kilometer.

Menurut Gideon Shelach-Lavi, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi ini, menuturkan, sebelumnya banyak orang mengira tembok yang telah menjadi cagar budaya ini hanya berfungsi untuk menghentikan serangan pasukan Mongol. Banyak ilmuwan juga tidak tertarik dengan sisi utara tembok.

Dari bentuk bangunan, sisi utara tembok memiliki tinggi yang relatif rendah dan dekat jalan setapak. Sebagian besar sisi tersebut berada di wilayah Mongolia, dengan jalur yang melalui lembah dan berkelok.

Dalam penelitian ini, para arkeolog menggunakan drone, gambar satelit beresolusi tinggi, serta alat arkeologi tradisional untuk memetakan dinding tersebut.

“Kami menyimpulkan, sisi utara berfungsi sebagai tempat pemantauan atau memblokade pergerakan orang dan ternak, seperti misalnya mengambil pajak dari mereka,” jelas Shelach-Lavi, dalam penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal Antiquity ini.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1181 seconds (0.1#10.140)