Huawei Indonesia dan BINUS Gunakan AI untuk Deteksi COVID-19

Senin, 15 Juni 2020 - 17:21 WIB
loading...
Huawei Indonesia dan BINUS Gunakan AI untuk Deteksi COVID-19
Huawei Atlas AI Computing Platform dapat digunakan untuk membantu para developer dalam membangun dan mengembangkan aplikasi-aplikasi berbasis AI. Termasuk aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk percepatan pendeteksian Covid-19 dengan tingkat akurasi tingg
A A A
JAKARTA - Huawei Indonesia bersama Universitas Bina Nusantara menggelar seminar daring bertema ”The Role of Artificial Intelligence and Robotic on COVID-19 Pandemic”. (Baca juga: Puluhan Personel Gabungan Jaga Ketat Protokol Kesehatan di Mal )

Kecepatan dalam mendeteksi COVID-19 menjadi faktor kritikal dalam penanganan pandemik ini. Pendeteksian yang lebih cepat akan membantu tenaga medis untuk dapat menangani pasien dengan lebih efisien.

Seminar yang diikuti ratusan peserta ini merupakan wujud dari terbangunnya sinergi antara dunia akademik, industri, dan pemerintah dalam bersama-sama menanggulangi COVID-19. Selain menarik minat peserta dari berbagai kalangan –pelajar, dokter dan pelaku industri kesehatan, pegawai pemerintahan, dan dari kalangan masyarakat umum.

Hadir dalam seminar sharing tersebut di antaranya, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Hammam Riza; Prof Tirta Nugraha, Wakil Rektor Universitas Bina Nusantara; Frederick Zhang Bei, Director of Intelligent Computing Cloud and AI Business, Huawei Indonesia; dan Suryadiputra Liawatiamena, Manager Bee Embeded Research Group (BERG), Universitas Bina Nusantara (BINUS).

Dalam seminar, Ford Lumban Gaol dan Suryadiputra Liawatimena, sepakat, artificial intelligence atau kecerdasan buatan (AI) dapat didayagunakan untuk mengoptimalkan peran dokter dalam melakukan analisis awal berbagai penyakit dengan tingkat akurasi yang dapat diuji.

"Ini akan membantu jika melihat rasio dokter dan jumlah pasien saat ini, jumlah dokter masih sedikit dan perlu waktu lama untuk melahirkan dokter-dokter baru. Berkaca dari situasi ini, keberadaan teknologi seperti AI menjadi penting. AI tidak akan menggantikan posisi dokter atau tenaga medis, namun AI akan membantu para dokter dalam melakukan penangangan secara lebih cepat dan akurat,” kata Suryadiputra Liawatimena.

Dikatakannya, COVID-19 telah menyebar dengan cepat ke hampir seluruh penjuru dunia dan telah menjadi pandemik global. Kejadian luar biasa ini juga telah menimbulkan dampak sosial ekonomi yang serius.

"Untuk itu, sangat penting bagi seluruh komponen masyarakat untuk terus bahu-membahu dan bersinergi mengatasi pandemi ini. Salah satu sinergi yang dibutuhkan adalah sinergi antara dunia akademik, bisnis, pemerintah, serta praktisi dalam bersama-sama mengoptimalkan pemanfaatan AI sebagai solusi mempercepat penanganan Covid-19,” katanya lagi.

Frederick Zhang Bei, mengatakan, sebagai bagian dari bangsa ini, Huawei Indonesia senantiasa mengontribusikan kepakarannya. Salah satunya dengan mendukung terselenggaranya pelatihan di bidang AI bagi talenta-talenta berpotensi di Tanah Air.

“Huawei telah meluncurkan strategi AI sejak Oktober 2019, bersamaan dengan digelarnya Huawei Connect, dan Huawei akan fokus pada kolaborasi-kolaborasi berbasis AI guna membangun ekosistem AI global. Huawei Indonesia juga telah menerbitkan AI Inception Plan untuk pemerintah, para mitra ISV (Independent Software Vendor) AI, dan universitas,” tutur Frederick.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1589 seconds (0.1#10.140)