10 Kesalahan Sistem Komputer Paling Fatal di Dunia, Apa Saja?

Sabtu, 04 Juli 2020 - 11:07 WIB
loading...
10 Kesalahan Sistem Komputer Paling Fatal di Dunia, Apa Saja?
Dampak kesalahan program dalam software komputer dapat menjadi begitu besar. Seperti meledaknya roket, bursa saham jatuh dan bahkan potensi menciptakan perang dunia ketiga. Ilustrasi/SINDOnews/Titus Jefika Heri Hendarmawan
A A A
KESALAHAN program dalam software komputer bukanlah hal yang bisa diremehkan. Dampaknya dapat menjadi begitu besar, seperti meledaknya roket, bursa saham jatuh dan bahkan potensi menciptakan perang dunia ketiga.

Berikut adalah daftar bencana terbesar yang diakibatkan kesalahan software atau sistem perangkat lunak.

1. Boeing 737 MAX

10 Kesalahan Sistem Komputer Paling Fatal di Dunia, Apa Saja?


Boeing 737 MAX adalah varian dari jajaran Boeing 737. Versi terbaru pesawat buatan Boeing ini di-grounded secara global sejak Maret 2019, setelah terjadi dua kecelakaan dalam jangka waktu kurang dari lima bulan. (Baca juga: Sebagian Besar Negara Serentak Kandangkan Boeing 737 MAX 8)

Dua pesawat Boeing 737 MAX yang digunakan Lion Air JT 610 pada Oktober 2018 dan Ethiopian Airlines ET 302 pada Maret 2019 terjatuh saat akan lepas landas dan menewaskan total 346 orang. Fitur baru dari 737 Max, sistem augmentasi karakteristik manuver/ Manoeuvring Characteristics Augmentation System (MCAS) diduga kuat menjadi penyebab dua kecelakaan Boeing 737 MAX.

2. ILOVEYOU

10 Kesalahan Sistem Komputer Paling Fatal di Dunia, Apa Saja?


ILOVEYOU alias LoveLetter adalah worm komputer yang berhasil menyerang puluhan juta komputer Windows pada 2000. Worm tersebut dikirim sebagai lampiran pesan email dengan teks “ILOVEYOU” di baris subjek dan lampiran “A-LOVE-LETTER-FOR-YOU.TXT.vbs.

Worm adalah program yang dapat mereplikasi diri dari sistem ke sistem tanpa menggunakan file hos. LOVEYOU dimulai di Filipina dan menyebar ke Hong Kong, Eropa, dan akhirnya AS. (Baca juga: China Sebut AS 'Empire Of Hackers')
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1932 seconds (0.1#10.140)