Program Pemerintah China, Hambat Ekspansi Tesla

Rabu, 09 Juli 2014 - 16:07 WIB
Program Pemerintah China, Hambat Ekspansi Tesla
Program Pemerintah China, Hambat Ekspansi Tesla
A A A
BEIJING - Tidak ada yang meragukan pertumbuhan ekonomi China, negara Tirai bambu ini menjelma menjadi market mobil paling subur di Asia, bahkan di dunia. Kini produsen mobil dunia berlomba masuk dan mendulang laba disana.

Tak terkecuali Tesla, meski penjualan terbilang baik namun kini penetrasi pasar di China nampaknya bakal menemui kendala. Satu-satunya batu sandungan yang dihadapi justru terkait kebijakan pemerintah China mempromosikan penggunaan kendaraan listrik.

Melansir laman Caixin, Rabu (9/7/2014) promosi pemerintah China diterjemahkan dengan membangun sedikitnya 10.000 stasiun pengisian baterai di seantero Beijing hingga 2017.

Meski seharusnya senang, namun yang terjadi sebaliknya. Program itu menjadi batu sandungan, sebab standar teknologi pengisian cepat di China tidak kompatibel dengan standar dan teknologi yang dipakai Tesla Motors Inc. Itu artinya, jaringan charger milik pemerintah China tidak mendukung model kendaraan listrik besutan Tesla.

Menurut program yang dirancang Beijing Municipal Science and Technology Commission, Ibukota China tersebut fokus pada upaya jangka pendek membangun stasiun pengisian baterai di sejumlah hubungan transportasi dan juga fasilitas parkir umum serta area publik lainnya.

Sesuai rencana, disebutkan bahwa setiap stasiun pengisian baterai hanya berjarak 5 kilometer dengan stasiun lainnya. Namun, sistem pengisian barterai yang dapat mengisi baterai mobil listrik kurang dari 30 menit ini memiliki banyak kekurangan.

Sumber di State Grid Corp, perusahaan distributor listrik milik negara yang ikut berpartisipasi dalam pengembangan standar pengisian baterai, mengatakan dunia belum menetapkan solusi tunggal pengisian baterai cepat.

Meski skema pengisian baretai cepat milik China akan mengikuti proposal yang didukung sejumlah lembaga standar di Eropa, AS dan Jepang, bersama dengan sistem kelima yang dikembangkan Tesla.

Kendati demikian perbedaan standar internasional terkait outlet atau colokan listrik, dapat diatasi dengan menggunakan converter. Kekurangan peranti ini hanya dinilai kurang aman sebagai solusi mengisi baterai mobil listrik.

“Mengisi baterai mobil listrik bukanlah ‘plug and play.’ Proses ini juga butuh control circuit dan protokol komunikasi, memastikan keamanan pengisian baterai," kata sumber tersebut.

Kini Tesla seolah terperangkap dalam kungkungan. Dimana teknologi supercharger Tesla tidak kompatibel dengan model merek lain, dan pemerintah China tidak akan mendukung pembangunan stasiun pengisian yang tidak memenuhi standar China.

Perbedaan internasional sudah sering disinggung Tesla. Baik antar sesama produsen maupun sesama negara. Sebelumnya Tesla sepakat untuk membuka paten dan berbagi pengetahuan teknologi supercharger untuk meminimalisir keadaan ini.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3831 seconds (0.1#10.140)