Aplikasi Kloning TikTok ala Facebook Ditutup

Jum'at, 03 Juli 2020 - 14:03 WIB
loading...
Aplikasi Kloning TikTok ala Facebook Ditutup
Lasso memungkinkan pengguna merekam video sepanjang 15 detik dan menambahkannya dengan latar lagu-lagu populer atau viral. FOTO/ IST
A A A
MENLO PARK - Facebook memutuskan untuk menutup aplikasi bernama Lasso. Aplikasi ini dianggap sebagai kloningan TikTok karena menawarkan fitur mirip dengan TikTok. BACA JUGA - Gendong Mesin 155cc, Yamaha Siap Hadirkan Pesaing NMax

Facebook menutup Lasso per 10 Juli mendatang. Lasso pun sudah memberikan notifikasi ke pengguna terkait penutupan layanannya. BACA JUGA - Lawan Brompton, KTM dan Harley-Davidson Produksi Sepeda Gaya-Gayaan

Lasso sendiri diluncurkan akhir 2018 yang lalu sebagai saingan untuk melawan ketenaran TikTok. Aplikasi tersebut menyasar pengguna usia remaja, baik yang berada di China atau negara-negara barat.

Lasso memungkinkan pengguna merekam video sepanjang 15 detik dan menambahkannya dengan latar lagu-lagu populer atau viral.Aplikasi ini berfokus menyajikan feed dengan algoritma video yang direkomendasikan sesuai ketertarikan penggunanya.

"Kami menempatkan beberapa taruhan di seluruh keluarga aplikasi kami untuk menguji dan mempelajari bagaimana orang ingin mengekspresikan diri. Salah satu tes ini adalah Lasso, aplikasi video singkat kami yang berdiri sendiri, yang kami putuskan untuk ditutup," kata juru bicara Facebook dikutip laman Tech Crunch, Jumat (3/7/2020).

"Kami berterima kasih kepada semua orang yang berbagi kreativitas dan umpan balik mereka dengan kami, yang kami ingin masukkan dalam pengalaman video kami yang lain," lanjut juru bicara itu.

Terhitung sejak Februari, menurut perusahaan riset Sensor Tower, Lasso sudah tersedia di Kolombia, Meksiko, AS, Argentina, Chili, Peru, Panama, Kosta Rika, El Salvador, Ekuador dan Uruguay.

Lasso menambahkan dukungan untuk bahasa Hindi awal tahun ini, hal itu membuat spekulasi bahwa Facebook akhirnya dapat membawa aplikasi baru ke India, pasar terbesar perusahaan teknologi Amerika berdasarkan akun pengguna.

Sejauh ini, belum jelas kenapa Facebook tidak meluncurkan Lasso ke lebih banyak negara. Namun, Tech Crunch menyebut, perjalanan Lasso sudah bermasalah dari awalnya.

Hal ini terbukti dari hengkangnya Brady Voss dari Facebook, beberapa hari setelah Lasso dirilis. Voss merupakan orang yang memimpin pengembangan aplikasi Lasso.

Awal pekan ini, Facebook mengumumkan bahwa mereka juga mematikan Hobbi, sebuah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mendokumentasikan proyek pribadi mereka. Hobbi juga merupakan proyek percobaan oleh Facebook
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1152 seconds (0.1#10.140)