Canggih, Sterilkan Gudang Makanan dengan Robot Disinfeksi

Sabtu, 04 Juli 2020 - 10:16 WIB
loading...
Canggih, Sterilkan Gudang Makanan dengan Robot Disinfeksi
Para ilmuwan telah mengembangkan berbagai alat kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Salah satunya adalah robot disinfeksi yang berfungsi untuk mensterilkan gudang penyimpanan makanan. Foto/dok
A A A
PARA ilmuwan telah mengembangkan berbagai alat kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Salah satunya adalah robot disinfeksi yang berfungsi untuk mensterilkan gudang penyimpanan makanan. Penempatan robot ini diklaim mampu mensterilkan sekitar 90% virus corona.

Menjaga kebersihan rumah mungkin masih mudah dilakukan seseorang, tetapi bagaimana dengan menjaga kebersihan gudang? Sebagian orang menilai bisa juga menjaga kebersihan gudang, tetapi perlu waktucukup lama karena mesti menggunakan zat kimia berbahaya dan biaya yang tidak sedikit.

Alasan di atas menjadikan tim peneliti dari Laboratorium Ilmu Pengetahuan dan Kecerdasan Buatan (CSAIL) Institut Teknologi Massachusetts (MIT) merancang robot baru yang mampu mendisinfeksi permukaan dengan kuat dan menetralkan bentuk-bentuk virus corona. Mereka bekerja sama dengan Ava Robotics dan Greater Boston Food Bank (GBFB).

Para peneliti menggunakan lampu UVC yang dirancang khusus di CSAIL yang terintegrasi dengan basis robot mobile Ava Robotics. Hasilnya cukup menggembirakan, robot ini dapat digunakan untuk disinfeksi lingkungan lain seperti pabrik, restoran dan supermarket. (Baca: Indonesia Bergabung bersama WHO Teliti Virus Covid-19)

Sinar UV-C telah terbukti efektif membunuh virus dan bakteri pada permukaan benda dan aerosol di udara. Namun paparan sinarnya tidak aman bagi manusia sehingga harus dijauhkan penggunaannya. Untungnya robot telepresence Ava tidak memerlukan pengawasan manusia.

Dalam pengujian sistem, tim menggunakan dosimeter UV-C yang mengonfirmasi bahwa robot itu memberikan dosis sesuai harapan dari sinar UV-C. Sinarnya digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang disebut iradiasi kuman ultraviolet.

“Bank makanan menyediakan layanan penting bagi komunitas kami sehingga sangat penting untuk membantu menjaga operasi ini tetap berjalan,” kata Alyssa Pierson, ilmuwan riset CSAIL yang juga pemimpin teknis perakit lampu UV-C, seperti dilansir laman MIT.

Bank makanan juga menghadapi permintaan tertentu karena tekanan pandemi corona (Covid-19). PBB memproyeksikan bahwa jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan parah di seluruh dunia dapat berlipat ganda menjadi 265 juta karena virus itu.

Di Amerika Serikat saja ada sekitar 26 juta orang yang telah kehilangan pekerjaannya. Ini berpotensi mendorong jutaan orang kekerawanan pangan. (Baca juga: Kim Jong-Un Klaim Sukses Cegah Serangan Virus Corona)

“Di sini ada peluang unik untuk memberikan daya disinfektan tambahan pada alur kerja mereka saat ini dan membantu mengurangi risiko paparan Covid-19,” tambahnya.

Selama pengujian di GBFB, robot model dapat berjalan dengan kecepatan sekitar 354 meter/jam. Kecepatannya mampu mendisinfeksi area seluas 35 meter persegi hanya dalam waktu 30 menit.

Dosis UV-C yang diberikan selama waktu 30 menit dapat menetralkan sekitar 90% virus corona pada permukaan. Jika permukaannya lebih luas, dosisnya akan ditinggikan untuk mendapatkan hasil maksimal dalam menetralkan virus.

Biasanya metode iradiasi kuman ultraviolet ini digunakan pada sebagian besar rumah sakit dan pengaturan medis. Salah satunya adalah mensterilkan kamar pasien dan menghentikan penyebaran mikro organisme seperti Staphylococcusaureus dan Clostridiumdifficile.

“Gudang kami yang berumur 10 tahun adalah fasilitas distribusi makanan yang relatif baru dengan standar kebersihan dan keamanan pangan besertifikat AIB,” kata Catherine D’Amato, presiden dan CEOGBFB.

Ia merasa senang memiliki kesempatan untuk bekerja dengan MIT CSAIL dan Ava Robotics dalam hal inovasi dan memajukan teknik sanitasi untuk melawan Covid-19. Seperti diketahui, Covid-19 adalah patogen baru yang GBFB atau bahkan seluruh dunia belum merancang untuk mengatasi hal ini sebelumnya. (Baca juga: Blunder Tanganai Wabah Covid-19, Menkes Selandia Baru Mundur)

Sebagai langkah pertama, tim melakukan teleoperasi robot untuk mengajarinya jalan disekitar gudang. Robot telah dilengkapi sistem otonom untuk bergerak sehingga tim tidak perlu menavigasi dari jarak jauh.

Ia dapat pergi ketitik arah yang ditentukan pada petanya seperti pergi ke dok pemuatan, lantai pengiriman gudang, dan kembali ke pangkalan. Mereka menentukan titik arah dari lalu lintas manusia dan dapat menambahkan titik baru ke peta sesuai dengan kebutuhan.

Di dalam gudang GBFB, tim mengidentifikasi lantai pengiriman gudang sebagai area yang sangat penting sehingga robot harus mendisinfeksinya. Setiap harinya para pekerja membuat lorong-lorong produk dan mengaturnya hingga 50 pickup oleh mitra dan truk distribusi pada hari berikutnya. Ini membuat disinfeksi sangat prioritas untuk mengurangi persebaran Covid-19 ke masyarakat.

Perubahan area yang akan didisinfeksi membuat tim harus mengajarkan robot untuk membedakan antara lorong yang dihuni dan tidak dihuni. Tujuannya adalah mengubah jalur sesuai dengan rencana.

Saat ini tim sedang mengeksplorasi cara menggunakan sensor onboard yang dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Robot akan menyesuaikan kecepatannya untuk memastikan dosis yang disarankan dapat diterapkan pada benda dan permukaan di wilayah baru. (Lihat videonya: Diduga Gunakan ilmu Kebal, pencuri jadi Bulan-bulanan Warga)

“Saat kami mengarahkan robot di sekitar bank makanan, kami juga meneiti kebijakan kontrol baru yang akan memungkinkan robot untuk beradaptasi dengan perubahan di lingkungandan memastikan semua area menerima takaran dosis yang tepat,” kata Pierson, peneliti di CSAIL MIT. (Fandy)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2830 seconds (0.1#10.140)