Lemahnya Infrastruktur Hambat Industri Automotif Indonesia

Rabu, 08 Oktober 2014 - 16:47 WIB
Lemahnya Infrastruktur Hambat Industri Automotif Indonesia
Lemahnya Infrastruktur Hambat Industri Automotif Indonesia
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi semakin pesat kedepannya, Toyota Indonesia akan mampu mengingkatkan ekspornya hingga tiga kali hingga 2025.

Tentunya, hal tersebut perlu mendapat dukungan dari pemerintahan dengan cara menyediakan infrastruktur pendukung.

"Tantangan industri automotif indonesia masih sangat besar karena lemahnya infrastruktur seperti akses jalan, pelabuhan dan fasilitas lain. Oleh sebab itu kami minta dukungan pemerintah untuk menambah akses jalan dan penambahan pelabuhan laut baru untuk membangun ekonomi Indonesia," tandasnya.

Di ajang pameran perdagangan skala internasional yang digelar Kementerian Perdagangan (Kemendag) Trade Expo Indonesia (TEI) 2014. Toyota melakukan ekspor Toyota Innova, Toyota Fortuner, Toyota Vios yang sudah diproduksi didalam negeri.

"Bertepatan dengan ini dilakukan pelepasan ekspor produk andalan kita yang dilakukan dari Tanjung Priok, salah satunya mobil sedan Toyota Vios," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Rabu (8/10/2014).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Toyota Motor Indonesia Made Dana Tangkas menyebutkan, ekspor tersebut ditujukan untuk beberapa negara dikawasan Timur Tengah seperti Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab dengan jumlah total kendaraan sebanyak 686 unit.

"Hari ini kita mengirim 686 unit, untuk Vios sebanyak 265 unit, sedangkan Innova dan Fortuner sebanyak 421 unit. Tujuan ekspornya ke wilayah Timur Tengah," sebutnya.

Hingga saat ini, lanjut dia, Toyota telah melakukan ekspor ke 70 negara yang tersebar di kawasan Asia Pasifik, Amerika Latin, Afrika dan Timur Tengah. Selain ketiga jenis kendaraan tersebut, Toyota juga telah mengekspor jenis citycar Toyota Yaris.

"Mobil produksi Indonesia sudah berkembang dengan baik. Saat ini kandungan komponen lokal kita sudah sebesar 60-80%," ucap Made.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3946 seconds (0.1#10.140)