Mampu Meluncur 360 KM/Jam, Jepang Luncurkan Kereta Antigempa Pertama di Dunia

Senin, 06 Juli 2020 - 06:44 WIB
loading...
Mampu Meluncur 360 KM/Jam, Jepang Luncurkan Kereta Antigempa Pertama di Dunia
Kereta cepat (Shinkansen) N700S yang baru diluncurkan ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum360 km per jam dan tahan gempa bumi melintasi jalur dengan latar belakang Gunung Fuji, Jepang. Foto: dok.twitter@japan/central japan railway company
A A A
TOKYO - Jepang tak henti mengembangkan teknologi perkeretapian. Setelah proses desain dan pengembangan memakan waktu hingga 13 tahun, pekan lalu Jepang mulai mengoperasikan kereta baru, N700S. Kereta yang melayani jalur perjalanan Stasiun Tokyo-Stasiun Shin itu tidak hanya dapat meluncur hingga 360 km per jam, tapi juga dirancang mampu beroperasi dan mengantarkan penumpang ke titik tujuan dengan selamat, sekalipun terjadi gempa.

N700S merupakan salah satu kereta api tercepat di dunia dan kini masuk dalam barisan Tokaido Shinkansen. Meski dapat melaju amat cepat, kecepatan selama operasi akan dibatasi hanya sampai 285 kilometer per jam. Ini merupakan kereta peluru terbaru milik Central Japan Railway dalam 13 tahun terakhir. “Ini (N700S) merupakan kereta Shinkansen terbaik. Itu menawarkan kualitas tempat duduk hingga kenyamanan di dalam gerbong kereta,” kata Presiden Central Japan Railway, Shin Kaneko, dilansir Railway Gazette.

Kaneko menyatakan, N700 merupakan pencapaian teknologi terkini Jepang. “Saya yakin penumpang akan merasa nyaman,” tandasnya. (Baca: Jaraknya Triliunan Kilometer, 8 Planet Ini Layak Huni karena Mirip Bumi)

Awalnya, kereta tersebut dirancang untuk melayani turis lokal dan asing menyusul akan digelarnya Olimpiade Tokyo tahun ini, sebelum akhirnya ditunda pada 2021. Tokaido Shinkansen juga menjadi transportasi kereta cepat utama dan pertama selama pergelaran Olimpiade Musim Panas di Jepang pada 1964.

Dari segi desain, N700S tidak terlalu berbeda dengan model sebelumnya, N700 dan N700A, kecuali logo barunya yang elegan. Namun, secara detail, N700S mengalami sedikit perubahan di bagian pipi dan lampu depan. Di bagian dalam, setiap kursi dilengkapi colokan listrik menyusul tingginya penggunaan ponsel di kereta.

Lampu di bagian dalam memancarkan cahaya yang lebih lembut hingga menciptakan suasana yang lebih tenang. Tempat penyimpanan barang dan tas di bagian atas akan menyala di setiap stasiun untuk mengingatkan penumpang atas barang mereka. Kereta terbaru juga dilengkapi gudang bagasi yang lebih luas.

Operasi N700S juga disebut lebih halus dan senyap setelah dipasangnya sistem suspensi aktif baru yang dapat menyerap pergerakan kereta. Selain meningkatkan kenyamanan, kereta terbaru juga dilengkapi sistem rem dan kendali otomatis yang lebih baik sehingga dapat berhenti lebih cepat dalam kondisi darurat. “N700S juga dilengkapi baterai lithium-ion self-propulsion,” ungkap Central Japan Railway, dikutip CNN. (Baca juga: Jubir Covid-19 Ungkap Ada 552 Kasus Baru Covid di Jawa Timur)

Dengan sistem tersebut kereta tetap beroperasi dalam jarak dekat ketika listrik terputus. Artinya, penumpang dapat sampai ke lokasi yang lebih aman daripada terdampar di terowongan, termasuk selama gempa bumi.

Central Japan Railway juga memasang lebih banyak kamera, yakni naik dari dua menjadi enam kamera per gerbong. Komponen yang digunakan juga lebih sedikit sehingga menyisakan ruangan yang lebih luas dibandingkan model sebelumnya. Hal ini akan membuat konsumsi energi lebih hemat dalam pembuatan kereta.

“Dengan membuat mekanisme yang lebih ringan dan lebih kompak di bagian bawah lantai gerbong N700S kami telah menciptakan standar baru,” kata Wakil Kepala Bagian Bisnis Kereta Central Japan Railway, Masayuki Ueno. “Standar baru ini akan membantu kami dalam memperluas bisnis ke luar negeri.”

Warga Jepang juga menyambut antusias kehadiran kereta baru ini. Mereka bukan hanya menikmati perjalanan, tetapi juga berfoto ria dan mengunggahnya di media sosial. "Saya ingin menggunakan N700S karena ini adalah kereta generasi mendatang," kata mahasiswi berusia 20 tahun dari Tokyo, kepada Japan Times. (Lihat videonya: Nekat Tiktokan di Jembatan Suramadu, Tiga Emak-emak harus Berurusan dengan Polisi)

Hal senada diungkapkan Yoshinori Tanaka (47) dari Kanagawa. "Saya ingin mendapatkan pengalaman baru, apa yang ditawarkan kereta baru ini," katanya dilansir Kyodo News. (Muh Shamil)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1200 seconds (0.1#10.140)