Bus Listrik Depok Diklaim Tercanggih

Jum'at, 28 November 2014 - 15:04 WIB
Bus Listrik Depok Diklaim Tercanggih
Bus Listrik Depok Diklaim Tercanggih
A A A
DEPOK - Tiga orang sarjana Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menciptakan bus listrik yang diklaim tercanggih.

Ketiga sarjana itu adalah Mirfa Fauzan, Nydia Irtiana, dan Ahmad Kurnia Paramastya yang bekerja di PT Sarimas Ahmadi Pratama pimpinan Dasep Ahmadi, warga Depok yang berhasil menciptakan mobil listrik.

Selain tercanggih, bus yang diberi nama Ahmadi ini juga diklaim sebagai bus ternyaman, dan terbesar di Indonesia. Bus dilengkapi dengan baterai Lithium Ferofospat, mampu menempuh hingga 100 Km dengan kecepatan 80 Km per jam.

Baterai dari bus ini bisa menyimpan daya 150 kilo watt dan perlu diisi selama delapan jam. Kendati dirakit dan dibuat di Depok, namun 50% bagian dari bus ini diimpor dari Amerika Serikat (AS). Dan sisanya menggunakan produk lokal Indonesia.

Bus ramah lingkungan ini dilengkapi alat kontrol perilaku pengemudi saat menjalankan bus.

"Kami memasang alat yang menditeksi jika pengemudi ugal-ugalan saat menyetir. Daya tempuh juga bisa dipejauh, tergantung permintaan pembeli," kata peneliti lainnya Nydia.

Bus berkapasitas 40 penumpang ini sudah melakukan test drive ke kawasan Puncak Bogor.

"Saat uji coba, tak ada masalah berarti. Bus ini dalam waktu dekat akan dilaunching ke pasaran," kata salah satu peneliti Mirfa.

Direktur Utama PT Sarimas Ahmadi Pratama, Dasep Ahmadi menuturkan, dirinya mengaku bangga dengan hasil karya ketiga insinyur itu. Sebelum diproduksi, tim melakukan penelitian sejak 2013. Semua rancangan dan perakitan bus dilakukan di perusahaannya.

Ketiga peneliti itu membutuhkan waktu enam bulan untuk menciptakan bus yang diklaim tercanggih tersebut. Biaya penelitiannya mengeluarkan dana sebesar Rp 3 miliar.

Saat ini ada tiga bus siap dijual dengan harga kisaran Rp 4-8 miliar bergantung spesifikasi bus.

"Harapan kami, bus ini bisa menjadi moda transportasi umum pengganti yang berbahan bakar minyak. Selain hemat energi, juga ramah lingkungan. Kami akan coba tawarkan kepada pemerintah Kota Depok dulu, baru ke pasar yang lebih besar," ujar Dasep.

Harapannya, dengan adanya bus ini menjadi jawaban dari tantangan efisiensi bahan bakar minyak yang sedang diperhatikan serius oleh pemerintah pusat.

"Para generasi muda Indonesia terbukti mampu menciptakan kendaraan yang canggih, aman, dan ramah lingkungan," katanya.

Spare part bus ini sudah ada di Indonesia. Sehingga jika terjadi kerusakan bisa diperbaiki dengan segera. Termasuk para ahli mesin yang bisa merawat dan memperbaiki kerusakan.

"Gak perlu impor spare part kalau ada bagian yang rusak. Kami memiliki sumber daya manusia yang bisa merawat mesinya, termasuk perawatan batrenya," kata Ahmad.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7257 seconds (0.1#10.140)