AS Pastikan Pengakuan Yan dan Ilmuwan China Lain Sinkron dengan FBI

Senin, 13 Juli 2020 - 14:39 WIB
loading...
AS Pastikan Pengakuan Yan dan Ilmuwan China Lain Sinkron dengan FBI
Steve Bannon, yang merupakan kepala strategi Gedung Putih. FOTO/ daily
A A A
NEW YORK - Pengakuan Dr Limeng Yan seorang lmuwan Wuhan yang kabur dari China ke Amerika Serikat langsung direspons cepat AS dengan mengumpulkan bukti terkait kebocoran labotarium Wuhan dan permainan kotor WHO dan China.
BACA JUGA- Bukan Wanita Sembarangan, Inilah Profil Pengungkap Kebobrokan WHO-China

Steve Bannon, yang merupakan kepala strategi Gedung Putih di bawah kepemimpinan Donald Trump dan ia orang memenangkan Trump saat pemilihan AS pada tahun 2016, mengklaim para pembelot "sedang membalikkan bukti" BACA JUGA - Saksi Persekongkolan Jahat WHO dan China, Tahu Kelemahan COVID-19

Steve mengatakan Para ahli dari sebuah laboratorium China dikatakan berada di pusat kecurigaan global atas wabah virus corona yang dilaporkan sebagai "pembelot oleh pemerintah China" dan berada di tangan dinas intelijen Barat, menurut sumber yang dekat dengan Donald Trump. BACA JUGA - Konsultan WHO asal China Bersaksi COVID-19 Hasil Persekongkolan Jahat

Steve Bannon mengatakan kepada The Mail pada hari Minggu bahwa mata-mata sedang membangun sebuah kasus terhadap Beijing dengan dasar bahwa pandemi global disebabkan oleh kebocoran dari Institute of Virology. di Wuhan.

Laboratorium P4 di Institut Virologi terletak di Wuhan, yang merupakan pusat penyebaran Covid-19 ketika pandemi dimulai.

Sebanyak 24 ilmuwan dapat bekerja di dalam laboratorium P4, yang mempelajari coronavirus kelelawar.

Laboratorium patogen di Institut Virologi Wuhan dibangun pada 2015 dan mulai beroperasi pada Januari 2018.

Sekarang, Bannon juga menuduh keputusan Partai Komunis China selanjutnya adalah "pembunuhan pra-meditasi".

Dia berkata: "Saya tahu bahwa beberapa pembelot bekerja dengan FBI di sini untuk membocorkan apa yang terjadi di China."

Dia juga mengatakan bahwa Institut Wuhan "dijalankan dengan sangat buruk dan salah urus".
Laboratorium tersebut dikatakan menjadi pusat kecurigaan setelah wabah corona, meskipun pemerintah China telah menyebut klaim itu sebagai 'teori konspirasi'
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3878 seconds (0.1#10.140)