AHM dan UIN Yogya Bikin Motor Melayani Mahasiswa Difabel

Senin, 04 Mei 2015 - 17:55 WIB
AHM dan UIN Yogya Bikin Motor Melayani Mahasiswa Difabel
AHM dan UIN Yogya Bikin Motor Melayani Mahasiswa Difabel
A A A
YOGYAKARTA - Astra Honda Motor (AHM) bersama Pusat Layanan Difabel Universitas Islam Negeri (PLD-UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mengembangkan layanan mobilitas untuk mahasiswa difabel. AHM mendonasikan 1 unit sepeda motor Honda berdesain khusus untuk mendukung kegiatan belajar mahasiswa difabel.

Deputy Head of Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan, pihaknya mengapresiasi komitmen dan ketulusan jajaran dosen dan mahasiswa yang aktif menjadi relawan membantu memberikan kemudahan bagi mahasiswa difabel.

“Kami terpanggil untuk dapat melakukan hal yang sama sesuai kemampuan kami. Kami harapkan donasi Honda Spacy FI berdesain khusus ini dapat meningkatkan layanan mobilitas bagi para mahasiswa difabel yang punya passion tinggi dalam studi,” katanya, Senin (4/5/2015).

Honda Spacy FI yang didonasikan AHM memiliki desain khusus yang mengedepankan estetika, unsur keselamatan yang baik, dan kemudahan akses bagi penumpang difabel. Di sisi sebelah kiri, ditambahkan box serbaguna dengan seperangkat kursi roda yang dapat mengangkut 1 penumpang difabel, dengan akses pintu yang memudahkan difabel naik turun, namun tetap aman dan nyaman saat menjadi motor dijalankan.

Unit modifikasi ini juga tetap mempertahankan fitur-fitur utama yang melekat pada model skutik Honda ini, termasuk kunci berpengaman magnetic (magnetic secure key shutter), Side Stand Switch (standar samping otomatis), dan brake lock, yang berfungsi untuk mencegah motor loncat saat dinyalakan.

“Fitur-fitur ini akan mempermudah penggunanya saat mengantarkan para mahasiswa difable beraktivitas, apalagi motor ini memiliki bagasi yang luas dengan kapasitas 18 liter yang mampu menyimpan helm full face atau beragam kebutuhan pengendara lain,” jelasnya.

Kepala Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Arif Maftuhin menyatakan di Indonesia, terutama Yogyakarta, sarana pendukung mobilitas untuk difabel masih sangat minim. Sementara di sisi lain, mahasiswa difabel membutuhkan layanan mobilitas yang layak untuk mengikuti kegiatan-kegiatan akademik, apalagi jika diselenggarakan di luar kampus.

“Layanan mobilitas dengan dukungan AHM ini adalah program rintisan. Kami yakin, dengan dukungan pihak lain, kami bisa meningkatkan layanan kepada mahasiswa difabel kami,” ucapnya.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3594 seconds (0.1#10.140)