Rusia Suap Karyawan Tesla untuk Susupi Komputer dengan Malware

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 19:30 WIB
loading...
Rusia Suap Karyawan Tesla untuk Susupi Komputer dengan Malware
Seorang warga Rusia tertangkap tangan suap karyawan Tesla untuk menyusupi komputer perusahaan dengan malware. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Perang Dingin sudah lama berlalu, tapi tampaknya beberapa pihak ingin menghidupkan suasana mencekam ini kembali. Inilah yang membuat AS dan Rusia masih menjalankan aksi mata-mata di masing-masing negara. (Baca juga: Arab Saudi Ternyata Gudangnya Batu Tertua di Dunia, Dulunya untuk Ritual )

Kabar terakhir, DriveTeslaCanada.ca melaporkan, seorang warga Rusia bernama Egor Igorevich Kriuchkov diduga mencoba menyuap seorang karyawan Tesla untuk memasukkan malware ke komputer perusahaan.

Serangan malware akan memungkinkan pembajakan data Tesla dan mengancam merilisnya secara online jika Tesla tidak membayar untuk mencegahnya. Untungnya, karyawan ini menghubungi FBI dan Kriuchkov ditangkap.

Laman insideevs.com melaporkan, tidak disebutkan perusahaan mana yang menjadi sasaran peretas Rusia dan grupnya dalam dokumen FBI. Namun, orang-orang dari DriveTeslaCanada.ca percaya itu adalah Tesla, ini dikarenakan seberapa besar perusahaan tersebut saat ini.

Ada juga fakta yang menyebutkan Kriuchkov tiba di California dan kemudian pergi ke Nevada. Jika itu benar-benar Tesla, ini bisa berarti dia mencoba mengkooptasi lebih dari satu karyawan.

Peretas Rusia pertama kali menghubungi tersangka pekerja Tesla pada 16 Juli melalui WhatsApp. Laporan FBI menyebut karyawan ini sebagai CHS1 (Orang Sumber Rahasia 1). Dia dan Kriuchkov sudah bertemu kembali pada 2016. Warga Rusia itu mengatakan, mendapat kontak CHS1 melalui kenalan bersama dan dia pergi ke AS untuk mengunjunginya.

Kriuchkov tiba di AS pada 28 Juli, membeli handphone Amerika, menyewa Toyota Corolla abu-abu, dan akhirnya bertemu dengan CHS1 pada 1 Agustus. Pada 2 Agustus, orang Rusia itu membawa CHS1 dan dua teman CHS1 lainnya ke South Lake Tahoe di California.

Pada 3 Agustus, Kriuchkov memberi tahu CHS1 apa alasan sebenarnya dari perjalanan ke AS. Dia mengatakan bekerja pada "proyek khusus" dengan kelompok yang mengkhususkan diri dalam memasang ransomware di perusahaan yang ditargetkan. Malware mereka pertama-tama berperilaku seperti DDoS (Distributed Denial of Service) untuk menyembunyikan serangan sebenarnya yang dipromosikannya.

CHS1 ditawari imbalan USD500.000 -tunai atau Bitcoin- untuk membantu mereka mendapatkan malware di komputer Tesla. Itu akan terjadi baik melalui pen drive atau lampiran email, apapun yang dia rasa akan lebih aman. (Baca juga: Besok, Aktivitas Warga Kota Bogor Dibatasi Hanya Sampai Jam 9 Malam )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0813 seconds (0.1#10.140)